Antri Menunggu Stok, Warga di Padang Pertanyakan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram

Antri Menunggu Stok, Warga di Padang Pertanyakan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kilogram

Warga mengantri menunggu stok gas elpiji 3 kilogram. (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Antrian tabung gas elpiji berukuran 3 kilogram mengular di salah satu pangkalan di kawasan RT 1 RW 8 Karang Gantiang, Kelurahan Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (11/10/2019).

Puluhan tabung gas milik warga itu terlihat disusun berjejer sejak dari pagar pangkalan gas hingga beberapa meter di pinggir jalan. Hal ini karena belum adanya stok gas elpiji di salah satu pangkalan bernama Erbai itu.

Antrian panjang ini, telah terjadi sejak pukul 08.00 WIB. Hingga menjelang siang antrian terus bertambah panjang.

Mayoritas pemilik tabung gas elpiji 3 kilogram yang merupakan ibu-ibu ini harus betah menunggu. Padahal, pagar di lokasi pangkalan tertutup dan bertuliskan "gas habis". Belum jelas kapan masyarakat setempat akan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram di pangkalan itu.

Pihak pangkalan belum bisa memastikan kapan stok gas elpiji 3 kilogram akan datang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Padahal, biaya untuk pembelian stok gas elpiji telah dibayar, sehingga hanya menunggu kedatangan.

Menurut masyarakat setempat, biasanya, mereka di pangkalan tak perlu ngantri dan menunggu lama untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Namun, beberapa bulan belakangan, stok gas elpiji sangat sulit didapat.

"Biasanya gas elpiji 3 kilogram di pangkalan ini setiap hari Jumat selalu masuk. Tak ada putus-putus. Tapi entah kenapa antrian seperti ini sejak beberapa dua bulan belakangan terus terjadi," kata salah seorang warga setempat, Syafni (60) kepada langgam.id.

Syafni mengaku telah sejak pagi hari mengantri meskipun belum ada kejelasan kapan stok tabung gas elpiji 3 kilogram akan datang. Karena ia sangat membutuhkan. Mau tidak mau terpaksa harus tetap menunggu.

"Orang pangkalan ini juga belum bisa memberikan jawaban pasti kapan datang tabung gas elpiji ini. Biasanya jam 09.00 sudah datang stok gas, tapi ini sudah jam berapa belum juga datang, padahal kami mau memasak," ujarnya.

Masyarakat setempat mengaku di pangkalan ini dijual seharga Rp18 ribu. Tidak ada juga konsumen yang membeli secara banyak melebihi satu tabung gas. Namun, mereka tidak menampik apabila membeli di warung atau eceran mencapai Rp28 ribu sampai Rp30 ribu.

"Di warung-warung bisa seharga Rp28 ribu sampai 30 ribu. Beli dua tak boleh juga. Tidak mau menerima orang eceran, padahal kan kadang di ruang kita memiliki tabung gas dua unit," sahut warga lain, Fitri (35).

Sementara pihak PT Pertamina mengklaim menjamin stok elpiji 3 kilogram di tingkat pangkalan. Sebelumnya, perusahaan BUMN ini juga telah melakukan optimalisasi penyaluran di Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) Statika di Kota Padang.

"Saat ini berkembang isu kelangkaan di masyarakat dengan mengacu data stok dan harga di pengecer. Ini keliru, karena Pertamina menjamin stok tersedia sesuai HET di tingkat pangkalan. Pengecer bukan distributor resmi elpiji 3 Kg, sehingga tidak bisa dijadikan patokan," ujar Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, M. Roby Hervindo dalam keterangan tertulisnya.

Berdasarkan catatan Pertamina, penyaluran elpiji 3 kilogram subsidi pada bulan Oktober di Kota Padang sebanyak 20.560 tabung per hari. Ini meningkat sebesar satu persen jika dibandingkan bulan sebelumnya sejumlah 20.384 tabung.

Wilayah Kota Padang terbagi menjadi 11 Kecamatan dan saat ini disuplai oleh 780 pangkalan. Rencana jumlah total penyaluran untuk bulan Oktober ini sebesar 646.240 tabung. Jumlah ini bertambah 6 persen dibanding bulan lalu sebesar 611.520 tabung.

"Kami imbau warga agar membeli elpiji 3 kilogram di pangkalan, jangan mudah terhasut isu kelangkaan. Isu seperti ini dimanfaatkan pengecer untuk menahan stok dan mengerek harga. Semakin ramai diisukan, semakin dimanfaatkan oleh pengecer," tuturnya. (Irwanda)

Baca Juga

Penyaluran Elpiji di Sumbar Masih Meningkat Pasca Lebaran
Penyaluran Elpiji di Sumbar Masih Meningkat Pasca Lebaran
Gunung Marapi mengalami erupsi pada Sabtu (27/7/2024). Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.00 WIB dan erupsi kedua pukul 04.51 WIB.
Gunung Marapi Erupsi 2 Kali Hari Ini, Tinggi Kolom Letusan 800 Meter
Pemko mempersiapkan berbagai kemeriahan dan kegiatan untuk menghibur masyarakat pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Padang ke-355.
Hibur Warga di HUT Kota Padang ke-355, Pemko Siapkan Berbagai Kemeriahan dan Kegiatan
Pj Wako Padang dan Bunda PAUD Kunjungi TK Negeri Pembina dan SDN 34 Pastikan MPLS Berjalan Baik
Pj Wako Padang dan Bunda PAUD Kunjungi TK Negeri Pembina dan SDN 34 Pastikan MPLS Berjalan Baik
PNM Salurkan 250 Paket Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Datar
PNM Salurkan 250 Paket Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Datar
Audy Joinaldy: Pemrov Sumbar Komitmen Larang Alfamart dan Indomaret
Resmi Mundur dari PPP, Audy Joinaldy Pamit ke Plt Ketum dan Sekjen