Antisipasi Corona, Pemprov Sumbar Hentikan Car Free Day

Antisipasi Corona Sumbar hentikan car free day

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar Bustavidia. (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menghentikan program Car Fre Day (CFD) yang biasanya digelar setiap hari minggu di kawasan Jalan Khatib Sulaiman dan GOR Haji Agus Salim, Kota Padang.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar Bustavidia mengatakan penghentian CFD berdasarkan Keputusan Presiden, Surat Edaran Mendagri dan Surat Edaran Menpora.

"Larangan tersebut terkait bahaya suspect corona dan larangan melaksanakan olahraga massal di tempat terbuka, serta petunjuk dari Gubernur Sumbar," katanya, Sabtu (14/3/2020).

Penghentian CFD di sepanjang jalan Khatib Sulaiman Padang, dan Kawasan GOR Haji Agus Salim Padang untuk sementara di hentikan mulai Hari Minggu, tanggal 15 Maret 2020 sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Keputusan diambil setelah melakukan koordinasi dengan Gubernur Sumbar pukul 19:00 WIB tadi," katanya. (Rahmadi/ICA)

 

Baca Juga

Percepat Pembangunan Daerah, Pemprov Sumbar dan Pemkab Solsel Sepakati Sejumlah Kerjasama
Percepat Pembangunan Daerah, Pemprov Sumbar dan Pemkab Solsel Sepakati Sejumlah Kerjasama
Pemprov Sumbar Kembali Lanjutkan Pembangunan Jalan Alahan Panjang-Kiliran Jao
Pemprov Sumbar Kembali Lanjutkan Pembangunan Jalan Alahan Panjang-Kiliran Jao
Gubernur Sumbar Resmikan Penyalaan Listrik Gratis bagi Masyarakat Tanjung Barulak
Gubernur Sumbar Resmikan Penyalaan Listrik Gratis bagi Masyarakat Tanjung Barulak
Stadion H Marah Adin di Solok Diresmikan, Diambil dari Nama Kakek Buyut Wagub Sumbar
Stadion H Marah Adin di Solok Diresmikan, Diambil dari Nama Kakek Buyut Wagub Sumbar
Pemprov Sumbar Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pessel
Pemprov Sumbar Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pessel
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: 5 ASN berasal dari Pemko Padang ikut seleksi terbuka untuk mengisi tujuh jabatan Pemprov Sumbar.
Anggaran Pemprov Sumbar Masih Bersisa Rp1 Triliun Jelang Tutup Buku, Ekonom: Bukti Tidak Efisiennya Kinerja