Langgam.id - Kabid Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan dan Pasar Pesisir Selatan, Hendro Kurniawan mengatakan, bahwa pada 2021 ini, untuk pasar rakyat yang masih terbengkalai pengerjaannya, maka pembangunannya belum bisa dilanjutkan.
Hal ini terang Hendro disebabkan karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah serta terjadinya pengalihan anggaran melalui refocusing. Salah satu pasar yang pembangunannya belum bisa dilanjutkan di 2021 yaitu Pasar Rakyat Surantih di Kecamatan Sutera.
"Pembangunan Pasar Rakyat Surantih belum bisa dilanjutkan di 2021 ini karena alokasi yang sudah tersedia sebesar Rp7 miliar melalui APBD kabupaten, dilakukan pengalihan melalui refocusing," ujar Hendro, Senin (31/5/2021).
Hendro menjelaskan bahwa pihaknya juga tidak bisa memastikan, apakah pembangunan yang terbengkalai itu bisa dilanjutkan pada 2022 nanti, termasuk juga beberapa pasar rakyat lainnya.
"Sebab kebijakan pengalihan anggaran melalui refocusing itu juga merupakan kebutuhan untuk penanganan covid-19," bebernya.
Ia menerangkan bahwa pedagang yang selama ini berjualan di dalam los pasar, sekarang masih menempati petak darurat yang disediakan sebanyak 34 unit.
Hendro mengungkapkan, pada tahap awal, anggaran yang sudah digelontorkan untuk pembangunan Pasar Surantiah ini adalah sebesar Rp2,6 miliar melalui APBD. Jika anggaran sebesar Rp7 miliar yang sudah ketok palu ini tidak direfocusing, maka di tahun ini pedagang sudah bisa menempatinya.
"Namun kita berharap semoga tahun 2022 kembali bisa dianggarkan," harap Hendro.
Sementara itu kata Hendro, beberapa pasar yang sudah tuntas pembangunannya akan segera dilakukan pemanfaatan. Salah satu pasar rakyat yang sudah selesai pengerjaanya adalah Pasar Lakitan di Kecamatan Lengayang.
"Pasar yang dibangun melalui APBN Tugas Pembantuan (TP) tahun 2020 sebesar Rp2,4 miliar itu, sekarang memang belum ditempati pedagang. Hal itu bukan karena terkendala sarana, tapi karena belum turun SK hibah dari Kementerian Perdagangan RI," ujarnya.
Kemudian kata Hendro, Pasar Kambang juga telah selesai tapi belum ditempati oleh pedagang. Pihaknya sekarang juga tengah melakukan sosialisasi.
Menurut Hendro, pedagang sampai sekarang masih enggan masuk ke dalam pasar karena mereka sudah terbiasa berjualan pada los yang terbuka. Sementara pasar yang sudah dibangun ini memiliki dinding atau dengan ruangan yang luas.
"Karena kebiasaan berjualan secara terbuka masih sulit dihilangkan, sehingga kita perlu bersabar untuk terus melakukan sosialisasi kepada pedagang," terang Hendro. (*/yki)