Andre Rosiade: Proyek Vaksin BUMN Jangan Sampai Rugi

Anggota DPR RI: Jangan Politisasi Polemik Formula E dan BUMN

Andre Rosiade saat rapat Komisi VI DPR RI dengan BUMN. [Dok. Andre]

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Andre Rosiade: Proyek Vaksin BUMN Jangan Sampai Rugi.

Langgam.id – Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN Andre Rosiade mengingatkan agar proyek vaksin yang bakal diproduksi BUMN jangan sampai rugi. Pasalnya, stok 3,2 juta dosis vaksin Sinopharm masih tersedia.

Andre Rosiade mempertanyakan nasib 3,2 juta dosis vaksin Sinopharm senilai Rp 400 miliar yang stoknya masih tersedia hingga saat ini. Sebab, PT Bio Farma (Persero) berencana akan memproduksi vaksin buatan dalam negeri, yakni Vaksin BUMN, pada Juli tahun ini.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu mengatakan, saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pandemi menuju endemi. Karena itu, perlu ada strategi agar proyek vaksin oleh BUMN Holding Farmasi ini tidak merugi.

“Saya dengar vaksin Covid-19 produksi BUMN akan di-launching bulan Juli. Dengan kebijakan pemerintah mengubah status pandemi menuju endemi, bagaimana nasib vaksin ini? Apakah ini nanti dilibatkan sebagai booster ketiga, booster keempat, atau bagaimana. Jangan sampai ini proyek merugi,” kata Andre saat rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI dengan Dirut BUMN Holding Farmasi, akhir pekan lalu.

Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu mengingatkan hingga saat ini masih ada stok 3,2 juta dosis vaksin Sinopharm yang belum terpakai. Vaksin ini disebut bagian dari pengadaan vaksin gotong royong kerja sama BUMN Holding Farmasi dengan Sinopharm.

“Ada namanya vaksin gotong royong. Ini vaksinnya Sinopharm. Saya dengar Bapak punya stok 3,2 juta dosis vaksin. Kalau dihitung angka uangnya itu Rp 400 miliar, Pak. Jangan sampai ini nanti jadi temuan,” kata almni SMA 2 Kota padang ini.

Untuk mengurai persoalan itu, Andre Rosiade mendorong Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan untuk duduk bersama memberikan solusi terbaik bagi sisa vaksin Covid-19. Mengingat vaksin BUMN yang akan diluncurkan pada Juli 2022 dan vaksin gotong royong Sinopharm sebanyak 3,2 juta dosis masih belum disalurkan pada masa akhir pandemi Covid-19.

Baca juga: Jumat Berkah, Andre Rosiade Bagikan Ratusan Nasi Kotak di Pauh

“Saya minta ini masuk dalam kesimpulan, selain vaksin BUMN, bagaimana agar Menteri BUMN dan Menteri Kesehatan bisa mendahulukan vaksin BUMN dan juga memikirkan nasib vaksin Sinopharm yang 3,2 juta dosis senilai Rp 400 miliar. Ini angka yang besar. Jangan sampai untung menjadi buntung. Jangan sampai yang sekarang sukses luar biasa, nanti ada temuan BPK karena vaksin Sinopharm-nya kedaluwarsa dan tidak bisa dipakai,” kata Andre.

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Anggota DPR RI Mulyadi Dorong Percepatan Persiapan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumbar
Anggota DPR RI Mulyadi Dorong Percepatan Persiapan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumbar
Debit Batang Kuranji Naik Usai Kota Padang Diguyur Hujan
Debit Batang Kuranji Naik Usai Kota Padang Diguyur Hujan
Perusahaan Umum Bulog Kanwil Sumatra Barat (Sumbar) menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 269,5 ton pada Selasa (9/12/2025).
Bulog Sudah Salurkan 725,8 Ton Beras CBP ke Daerah Terdampak Bencana di Sumbar
Satlantas Polres Kota Padang Panjang melakukan uji coba pembukaan jalur Padang-Bukittinggi jalur Lembah Anai untuk kendaraan roda dua mulai hari ini Senin (8/12/2025).
Jalur Lembah Anai untuk Roda Dua Ditutup Sementara Imbas Cuaca Buruk
Kemenkes antisipasi kenaikanpenyakit di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sumbar dengan operasi kedaruratan kesehatan.
Kemenkes Aktifkan Kedaruratan Kesehatan di Sumbar Antisipasi Penyakit Pascabencana
Personil kepolisian membawa jenazah korban galodo di Nagari Salareh Aia Timur.
12 Hari Pasca Galodo Silareh Aia, 68 Orang Masih Hilang