Analisa BMKG Terhadap Gempa Bumi yang Guncang Sumbar Minggu Sore

Berita Pasaman Barat - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Gempa Pasaman Barat, juga terasa sampai ke Singapura dan Malaysia.

Ilustrasi gempa. [foto: canva.com]

Langgam.id – Gempa bumi mengguncang sebagian wilayah Sumatra Barat (Sumbar) pada Minggu (12/9/2021) sekitar pukul 16.02 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Goefiska (BMKG) mencatat, gempa tektonik itu berpusat di 42 kilometer arah barat daya Lubuk Basung, Kabupaten Agam.

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Irwan Slamet mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo  M=5,2.  Sementara episenter gempa bumi terletak di laut pada koordinat 0,5° LS ; 99,69° BT.

“Dari fiks analisis yang kita lakukan memiliki kekuatan magnitudo 5,2, posisi fiks terakhir kedalaman gempa 57 kilometer. Penghitungan itu setelah posisi stabil, sebelumnya memang berbeda-beda karena banyak sensor yang mendeteksi tapi akhirnya pasti stabil,” katanya, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,3, Guncangan Tarasa Cukup Kuat di Padang

Dia melanjutkan, terkait jenis dan mekanisme gempa berdasarkan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktifitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Australia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar atau istilahnya oblique thrust fault, naik mendatar itu memang ciri-cirinya,” ujarnya.

Belum Ada Laporan Dampak Kerusakan

Ia menjelaskan, gempa ini dapat dirasakan di wilayah Bukittinggi, Payakumbuh, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Padang, Padang Panjang, Muko-Muko. Hingga saat ini juga belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

“Saya sendiri di Padang Panjang pas sedang duduk-duduk juga ikut merasakan, begitu juga di Kota Padang. Jadi hampir seluruh wilayah Sumatra Barat yang berdekatan dengan Agam itu merasakan,” katanya.

Gempa kemaren itu menurutnya, tidak ada potensi tsunami. Sebab biasanya terjadi di atas magnitudo 7 dan kedalaman gempa kurang dari 30 kilometer. Biasanya kalau itu pasti akan dikeluarkan oleh BMKG peringatan.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,3 Bikin Warga Tiku Panik, BPBD Agam Cek Kerusakan

“Sampai pagi ini kita belum mendeteksi gempa susulan, jadi  kalau gempa bumi yang berasal dari subsistem itu yaitu antara barat Sumbar dan Mentawai biasanya gempanya cuman sekali saja,” katanya.

Berbeda terangnya, dengan gempa yang berasal dari sebelah barat Mentawai atau Mentawai Megathrust. Seperti di Pagai Selatan, Sipora, Pagai Utara, Siberut dan lainnya, gempanya biasanya berulang-ulang dan kekuatannya stabil.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika terjadi gempa, segera menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa juga dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan,” katanya.

Baca Juga

BMKG mencatat terjadi 24 kejadian gempa bumi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya pada periode 31 Oktober hingga 6 November 2025.
Sepekan Terakhir, Sumbar 24 Kali Diguncang Gempa
Pengurus KONI Sumbar resmi dilantik, Rabu (5/11/2025). Salah satu pengurus diketahui adalah Plt Ketua DPW PSI Sumbar Taufiqur Rahman
Susunan Pengurus KONI Sumbar: Plt Ketua PSI Sumbar Jabat Waketum
Semen Padang FC harus mengakui keunggulan Arema FC dengak skor 1-2
Semen Padang FC Kembali Kalah, Takluk 1-2 dari Arema
Bergelintinnya Akulturasi Islam dan Adat di Minangkabau, Refleksi Tangkapan Lensa Bung Edy Utama
Bergelintinnya Akulturasi Islam dan Adat di Minangkabau, Refleksi Tangkapan Lensa Bung Edy Utama
BMKG mencatat terdapat 22 kali gempa bumi di Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya pada periode 24-30 Oktober 2025.
Sumbar Diguncang 22 Gempa dalam Sepekan
Kesaksian Warga soal Mantan Bupati Dharmasraya Diduga Terlibat Kasus Homoseksual
Kesaksian Warga soal Mantan Bupati Dharmasraya Diduga Terlibat Kasus Homoseksual