Anak Alami Kejang Deman? Ini Penanganan Awal yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Anak kejang demam

Ilustrasi. [foto: iStockphoto.com]

Berikut ini beberapa penanganan yang dapat dilakukan orang tua ketika anak mengalami kejang demam.

Langgam.id - Setiap orang tua pasti akan sangat khawatir ketika melihat anak mengalami kejang-kejang. Kondisi ini sendiri cukup sering dialami anak-anak terutama saat demam dengan suhu tubuh hingga 38 derajat celsius.

Namun tidak sedikit orang tua yang tidak mengetahui dengan benar penanganan yang tepat untuk anak ketika alami kejang demam. Melansir dari Tempo.co yang mengutip dari Rumah Sakit Umum (RSU) Harapan Bunda, tidak semua kejang demam pada anak berbahaya.

Kejang demam sederhana (KDS), merupakan salah satu yang tidak terlalu berbahaya dan biasa terjadi pada anak-anak. Kondisi ini biasanya berlangsung selama 15 menit, tidak berulang dalam 24 jam serta akan berhenti dengan sendirinya.

Meski begitu, orang tua harus waspada jika anak mengalami kejang demam kompleks (KDK). Kondisi ini cukup berbahaya di mana anak mengalami kejang selama lebih dari 15 menit dan terjadi pada satu bagian tubuh atau lebih dalam 24 jam.

Namun orang tua tidak perlu khawatir, terdapat beberapa penanganan awal untuk membatu mengatasi anak yang mengalami kejang demam. Berikut ini penanganannya.

Baca juga: Kerap Nyeri Punggung? Ini 5 Faktor Penyebabnya

Pastikan Anak Berada di Posisi Aman

Pastikan Anak Berada di Posisi Aman

Ketika anak mengalami kejang, pastikan mereka berada di posisi yang aman. Hal ini sangat penting agar anak tidak mengalami cedera lain. Pastikan anak berada di tempat yang aman dengan posisi yang tidak berbahaya untuk mereka

Baringkan Anak di Lantai

Membaringkan anak di lantai membatu mereka tetap aman ketika mengalami kejang. Namun jika anak Anda masih bayi, bisa membatu merebahkannya di pangkuan.

Posisikan wajah bayi menghadap ke bawah. Namun jika anak sudah besar, posisikan tubuhnya miring agar ketika muntah atau mengeluarkan air liur tidak menghambat pernapasan mereka.

Jangan Memasukkan Apapun ke Mulut

Ketika anak mengalami kejang jangan masukan apapun ke dalam mulut mereka. Sebab, hal itu akan mengganggu pernapasan dan membuat mereka kesulitan saat bernapas.

Longgarkan Pakaian

Jika anak memakai pakaian ketat, usahakan untuk melonggarkan pakaian tersebut agar membuat mereka lebih nyaman. Pastikan tidak anak pakaian yang melilit di leher anak untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Ukur Suhu Tubuh Anak

Ukur Suhu Tubuh Anak

Mengukur suhu tubuh anak merupakan salah satu penanganan yang dapat dilakukan ketika anak mengalami kejang-kejang.

Cara ini membatu Anda mengetahui panas tubuh anak. Anda bisa mengukur suhu tubuh anak menggunakan termometer, kemudian hitung durasi kejang dan perhatikan juga bentuk kejang yang terjadi pada anak.

Beri Obat Anti Kejang

Jika memiliki obat anti kejang yang diresepkan dokter, Anda dapat memberikannya kepada anak.

Namun tidak memasukkan obat tersebut ke dalam mulut, melainkan ke anus ketika anak kejang. Obat tersebut pun hanya boleh diberikan satu kali pada anak.

Sebaiknya orang tua juga memeriksakan diri anak ke dokter ketika kejang mereka sudah mereda. Hal ini perlu dilakukan agar anak dapat diperiksa lebih lanjut dan mendapat penanganan yang tepat.

Baca Juga

Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya