Langgam.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumbar, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan Siberkreasi mengadakan webinar mengenai penanganan disinformasi vaksinasi covid-19, Jumat (26/2/2021).
Webinar ini mengangkat tema "Strategi Komunikasi Publik dan Penanganan Disinformasi Vaksin Covid-19". Adapun peserta webinar adalah berbagai komunitas dan organisasi yang ada di Sumbar dan Banka Belitung.
"Program vaksinasi covid-19 ini sangat penting untuk menumbuhkan kekebalam tubuh. Kenapa? Karena vaksin adalah virus yang dimatikan agar tubuh kita mampu menimbulkan zat-zat kekebalan tubuh. Jika kekebalan tubuh sempurna, maka rantai penyebaran virus akan terputus," kata salah satu narasumber, Siti Nadia Tarmizi sebagai Juru Bicara vaksinasi covid-19 dari Kementerian kesehatan.
Baca juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Vaksinasi Mandiri Resmi Dibuka
Siti mengatakan, saat ini pemerintah menargetkan 181,5 juta jiwa atau 70 persen populasi di Indonesia divaksin covid-19. Jumlah sebanyak itu membutuhkan lebih kurag 400 juta dosis.
"Vaksinasi tahap I dilakukan pada Januari-April 2021 sedang berjalan untuk petugas kesehatan 1,46 juta jiwa, petugas publik 16,9 juta, lansia 21,5 juta jiwa. Sedangkan tahap II pada April 2021 hingga Maret 2022 untuk masyarakat rentan 63,9 juta jiwa dan masyarakat lainnya 77 juta jiwa," jelas Siti.
Senada dengan Siti, Aminuddin Yakub selaku Dirut LSP MUI menyebut, orang yang menolak divaksin biasanya karena terlalu sering menerima informasi hoaks.
“Sumber informasi bagi yang menolak kerap info-info yang beredar di media sosial yang cenderung hoaks, bukan dari sumber yang berkompeten,” ujarnya.
Jika dilihat berdasarkan hasil survei, jumlah masyarakat yang tidak percaya covid-19 cukup tinggi, sekitar 55 persen. "Persentase ini cukup tinggi. Maka perlu sinergi dan kolaborasi, serta kerja sama semua pihak," kata Bobby BU Tim Komunikasi Publik KPCPEN dan Dewan Pengarah Siberkreasi.
Sementara itu, Ketua AMSI Sumbar Andri El Faruqi berharap webinar ini dapat membuat lebih banyak masyarakat mau divaksin untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Webinar ini dilaksanakan agar masyarakat tidak lagi mendapatkan disinformasi program vaksinasi. Kemudian juga mencegah penyebaran covid-19," kata Andri El Faruqi.
"Semoga juga bisa menambah pengetahuan dalam penanganan covid-19 serta bersama-sama memerangi hoaks yang beredar mengenai program vaksinasi," sambungnya.(*/Ela)