Alasan Warga Padang Tetap Nekat Berburu Baju Lebaran di Tengah Pandemi

Salah satu potret keramaian warga H-2 jelang Lebaran 2020 di kawasan Anduring, Kota Padang. (Foto: Rahmadi)

Salah satu potret keramaian warga H-2 jelang Lebaran 2020 di kawasan Anduring, Kota Padang. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Hasrat masyarakat untuk berburu baju lebaran di tengah pandemi covid-19 mengalahkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Padang. Buktinya, ratusan warga tetap berkerumun dan kontak fisik di berbagai toko pakaian hingga larut malam.

Bahkan, tak sedikit juga yang terlihat tidak menggunakan masker. Kondisi ini terpantau di sejumlah titik di Kota Padang pada Jumat (22/5/2020) malam. Seperti di Jalan Gajah Mada, Gunung Pangilun, kawasan Simpang Anduring dan sebagainya.

Kerumunan orang ini juga sempat menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Beragam alasan untuk tetap ke luar di tengah wabah corona. Namun, paling utama tentunya ingin berbaju baru saat Hari Raya Idul Fitri 2020 nanti.

Mario salah satunya. Pemuda 24 tahun ini sengaja berpergian ke distro kawasan Gunung Pangilun untuk mencari pakaian lebaran. Namun, dirinya tetap mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker.

"Mau tidak mau ke luar, karena kebutuhan untuk lebaran. Mau bagaimana mestinya lagi, tidak mungkin di rumah saja," kata Mario kepada langgam.id, Jumat (22/5/2020) malam.

Mario mengakui tindakannya itu sangat berbahaya, karena bisa saja mungkin orang di sekitarnya terpapar virus covid-19. Namun langkah mematuhi protokol kesehatan menjadi hal penting baginya. "Sampai rumah saya ganti pakaian dan mandi," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang pakaian di kawasan Anduring, Rita mengaku kerumunan orang hari ini jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Namun, dia masih bersyukur cukup banyak yang tetap berbelanja di tengah wabah corona dan penerapan PSBB.

"Ya memang ada penerapan PSBB, tapi mau bagaimana lagi, orang juga ingin belanja," katanya.

Salah seorang pengunjung, Putra mengatakan mencari baju jelang lebaran sudah menjadi kebiasaannya setiap tahun. Zombie salah satu tempat yang ia kunjungi karena sedang ada diskon.

"Pergi ke sini karena ada diskon, tahun sebelumnya juga sering lihat di sini," katanya.

Mengantisipasi penyebaran virus, dia pun juga memakai masker sesuai anjuran pemerintah. "Iya trennya setiap lebaran kan beli baju, apalagi ada diskon, tentu kita tidak mau lewat," katanya.

Seperti diketahui, Kota Padang menjadi lokasi penyebaran virus covid-19 terbanyak di Sumbar. Hingga Jumat (22/5/2020), terhitung 279 kasus positif di Padang. Rincinya, 17 orang meninggal dunia, 87 sembuh, dirawat 96, isolasi di rumah 34 dan karantina 14. Sementara tracing orang tanpa gejala berjumlah 36 orang. (Irwanda/Rahmadi/ICA)

 

Baca Juga

Jazeera Islamic International Primary School, SD di Sumbar yang Terapkan Kurikulum Cambridge Secara Penuh
Jazeera Islamic International Primary School, SD di Sumbar yang Terapkan Kurikulum Cambridge Secara Penuh
Lulusan TK SafaMarwa Padang Bisa Berbahasa Inggris dan Hafal Ayat-ayat Pendek
Lulusan TK SafaMarwa Padang Bisa Berbahasa Inggris dan Hafal Ayat-ayat Pendek
Tanamkan Kepedulian Sejak Dini, SafaMarwa Islamic International School Gelar Charity Event
Tanamkan Kepedulian Sejak Dini, SafaMarwa Islamic International School Gelar Charity Event
Tetap di Liga 1, Semen Padang FC Pertahankan Eduardo Almeida Musim Depan
Tetap di Liga 1, Semen Padang FC Pertahankan Eduardo Almeida Musim Depan
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Kapolresta: Api Diduga Muncul dari Area Packing
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Kapolresta: Api Diduga Muncul dari Area Packing
Kobaran Api Kebakaran Pabrik Karet di Padang Mulai Dekati Rumah Warga
Kobaran Api Kebakaran Pabrik Karet di Padang Mulai Dekati Rumah Warga