Langgam.id - Pria yang kedapatan hendak mencuri kumis harimau sumatra akhirnya mengakui perbuatannya. Percobaan pencurian salah satu bagian tubuh satwa langka dilindungi ini dilakukan saat proses evakuasi di Korong Surantih Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar).
Melalui surat pernyataan, pria yang juga mengaku sebagai YouTuber itu meminta maaf kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses evakuasi. Seperti diketahui, evakuasi harimau dilakukan BKSDA Sumbar pada Senin (13/7/2020).
Baca juga: Seorang Pria Mengaku Youtuber Kedapatan Hendak Mencuri Kumis Harimau di Padang Pariaman
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sumbar, Eka Damayanti mengatakan, pihaknya telah meminta ulang keterangan pria tersebut atas kasus percobaan pencurian kumis harimau. Interogasi ini dilakukan di Kantor Wali Nagari Lubuk Alung.
"Yang bersangkutan sudah kami minta keterangan dan cukup kooperatif. Dia mengakui kesalahannya melakukan upaya pengambilan bagian satwa," ujar Eka kepada langgam.id, Sabtu (18/7/2020).
Diakui Eka, pria tersebut telah membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Namun, apakah kasus ini diteruskan ke ranah hukum masih dipertimbangkan dan menunggu arahan selanjutnya.
"Dia sudah menanda tangani surat isinya mengakui kesalahan atas tindakan yang dilakukan. Dia juga meminta maaf kepada semua unsur yang terlibat dalam evakuasi satwa, tidak akan mengulangi tindakan tersebut," katanya.
Dari pengakuan pria tersebut, kumis yang dicurinya tidak jadi disimpan. Menurut Eka, dari video yang ada, upaya pencabutan kumis harimau itu tidak berhasil dicabut.
"Yang bersangkutan tidak menyimpan kumis tersebut. Kalau dilihat dari video, dia tidak mendapatkan kumisnya. Atas kasus ini, kami masih menunggu arahan selanjutnya," jelasnya.
Sebelumnya, aksi percobaan pencurian itu dilakukan saat pria tersebut ikut hadir dalam proses evakuasi harimau. Beruntung ketika hendak mencabut kumis, kelakuan pria nakal ini diketahui oleh salah seorang petugas BKSDA Sumbar.
Saat kedapatan pria ini mengaku sebagai wartawan. Namun saat ditanya identitas oleh petugas, akhirnya dia mengaku hanya seorang YouTuber.
Baca juga: Pria yang Diduga Coba Ambil Kumis Harimau Tampil di Youtube, BKSDA: Sudah Diperiksa
Dari ucapannya yang mengaku sebagai YouTuber, Langgam.id kemudian mencoba menelusuri dan ternyata akun YouTube yang dimiliki pria itu bernama Rizky Muai. Dalam kanalnya, dia memiliki 8,57 ribu subscribers dan juga memposting dua video evakuasi harimau sumatera yang direkamnya ketika itu.
Dari salah satu video yang dibagikannya berjudul "harimau sumatra tertangkap di surantih koto buruak nagari lubuk alung" itu, berbagai pertanyaan netizen menuliskan di kolom komentar. Ada juga yang mempertanyakan persoalan aksi pencurian kumis harimau sumatra tersebut.
"Masyaallah, abang tau informasi gak bang waktu kumis harimau di cabut sama oknum yang mengaku wartawan??," tulis salah satu netizen bernama Roga Legonda dalam kolom komentar.
Netizen lain juga menanyakan hal yang sama. "Kemaren ada yang ngaku2 dan hendak mencabut kumis si raja hutan ketika sedang terbius," tulis netizen bernama CILI Chanel.
Namun, pertanyaan ini dijawab Rizky Muai dengan menyatakan bahwa itu hoaks. Akan tetapi CICI Chanel membalas kembali dengan mengirimkan link kanal YouTube lainnya yang memperlihatkan pria tersebut saat hendak melakukan pencurian.
Video itu terlihat jelas dalam unggahan milik akun YouTube SPO Trac dengan judul video "harimau pemakan ternak warga berhasil di tangkap..." Dalam video, pada menit 5.30 terlihat pria itu mencabut kumis harimau sumatra.
Eka mengakui kumis harimau selalu menjadi incaran. Padahal, menyimpan salah satu bagian tubuh satwa ini hanya mitos di kalangan masyarakat.
"Kumis ini sebetulnya gunanya hanya mitos di tengah masyarakat. Kumis harimau sumatra ini memang selalu menjadi incaran bagi masyarakat," ucapnya.
Satwa dengan nama latin panthera tigris sumatrae ini masuk ke pemukiman warga dan menerkam tujuh ekor kambing. Atas kejadian ini, BKSDA memasang kamera trap sebanyak empat unit serta satu perangkap. Upaya itu berhasil, satwa itu masuk perangkap.
Hingga saat ini, harimau sumatra jenis betina ini masih berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) ARSARI. Kondisi satwa cukup tergolong sehat dan telah diberi nama dengan sebutan Ciuniang Nurantih.
Nama Ciuniang berarti artinya gadis kecil. Sementara Nurantih berasal dari kata Nur yang diberikan oleh warga setempat di lokasi ditemukannya harimau sumatra. Sedangkan Surantih yakni nama jorong lokasi evakuasi. (Irwanda/ICA)