Akses Padang-Bukittinggi, Pemprov Prioritaskan Perbaikan Jalur Malalak

Sebanyak tujuh ruas jalan di Sumbar terdampak bencana alam banjir bandang dan tanah longsor pada 11 Mei lalu. Tidak itu saja, terdapat 46

Kondisi salah satu jalan terban di kawasa Lembah Anai akibat banjir bandang beberapa waktu lalu. [foto: Ist]

Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memprioritaskan perbaikan jalan Malalk sebagai alternatif akses jalan Padang-Bukittinggi. Mengingat perbaikan jalan terban di Lembah Anai diperkirakan akan memakan waktu lama.

Saat ini, Pemprov Sumbar terus mengebut pembersihan material lonsor di jalur Malalak melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar.

"Tadi malam jalur Malalak memang sempat terputus akibat longsor. Saat ini pembersihannya sedang dilakukan Dinas BMCKTR, kita targetkan siang ini sudah bisa dilalui kembali," ungkap Gubernur Sumbar Mahyeldi Minggu (12/5/2024).

Dikatakannya, selain jalur via Malalak, jalur Padang-Bukittinggi sebenarnya juga bisa dilalui melewati Solok, tetapi harus memutar sehingga secara jaraknya dan waktu tempuh menjadi lebih lama.

Apalagi kondisi jalur tersebut juga rawan longsor, sehingga pengendara perlu kehati-hatian lebih ketika melewatinya. Oleh sebab itu, pihaknya lebih mendorong masyarakat untuk menggunakan jalur Malalak sebagai jalur alternatif Padang - Bukittinggi.

"Atas berbagai pertimbangan, kami menyarankan masyarakat untuk menggunakan jalur malalak sebagai alternatif utama Padang - Bukittinggi," jelas Mahyeldi.

Mahyeldi juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana, baik banjir maupun tanah lonsor karena saat ini kondisi cuaca masih berpotensi hujan.

Sementara itu, Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma Munaf menyebut saat ini timnya sedang bekerja di lapangan. Diperkirakan dalam waktu singkat, jalan tersebut akan terbuka kembali dan bisa dilalui kendaraan.

"Saat ini alat kita masih bekerja, sebagian besar material sudah kita bersihkan. Alhamdulillah jalan ini sudah bisa dilalui," ungkapnya.

Era sukma juga mengingatkan para pengendara yang nantinya melintasi jalur tersebut agar tetap berhati-hati, sebab badan jalan baru dibersihkan dan sisa-sisa material tentu masih ada. Sehingga berpotensi licin ketika hujan turun. (*/Fs)

Baca Juga

Sebanyak 25 unit hunian sementara untuk pengungsi banjir bandang di beberapa kecamatan di Tanah Datar akan dibangun oleh FRPB
25 Unit Hunian Sementara Dibangun untuk Warga Terdampak Banjir Bandang di Tanah Datar
Presiden Jokowi Tiba di Ranah Minang
Presiden Jokowi Tiba di Ranah Minang
3 Ton NaCl Disebar di Langit Kota Padang pada TMC Hari Keempat
3 Ton NaCl Disebar di Langit Kota Padang pada TMC Hari Keempat
Total kerugian akibat bencana yang melanda Sumatra Barat (Sumbar) pada 11-12 Mei 2024 lalu mencapai Rp516,8 miliar. Hal itu itu diketahui
Total Korban Meninggal Galodo Sumbar Menciut Jadi 61 Orang
Kepala BNPB Dialog dengan Korban Bencana Banjir Bandang Terkait Rencana Relokasi
Kepala BNPB Dialog dengan Korban Bencana Banjir Bandang Terkait Rencana Relokasi
Sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) diterjang banjir bandang pada Satu (11/5/2024) lalu. Salah satunya melanda Kota Padang Panjang.
Kerugian Material Capai Rp5 M, Ini Dampak Bencana Banjir Bandang di Padang Panjang