Akibat Puting Beliung di Limapuluh Kota, 29 Bangunan Rusak dan Seekor Sapi Mati

Akibat Puting Beliung di Limapuluh Kota, 29 Bangunan Rusak dan Seekor Sapi Mati

Salah satu rumah yang rusak yang atapnya rusak berat akibat puting beliung di Kabupaten Limapuluh Kota. (Foto: Dok. BPBD Limapuluh Kota)

Langgam.id – Akibat bencana puting beliung yang melanda empat nagari di Kabupaten Limapuluh Kota pada Minggu (10/11/2019), sebanyak 25 bangunan rusak. Selain itu, seekor ternak sapi milik warga mati karena tertimpa bangunan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat masih lanjut menginventarisasi untuk memastikan total kerugian.

Adapun wilayah yang terdampak terparah berada di Nagari Andaleh di Kecamatan Luak. Selain itu, angin puting beliung juga menerjang sebagian wilayah di Nagari Mungo dan Nagari Sungaikamuyang, Kecamatan Luak. Serta sebagian wilayah Nagari Taram, Kecamatan Harau. 29 unit rumah dan kandang sapi penduduk dikabarkan rusak. Termasuk, satu ekor sapi mati tertimpa bangunan.

Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan menyebutkan, pihaknya memastikan sesuai prosedur akan menindaklanjuti dalam penangganan darurat bagi wilayah yang terdampak bencana.

"Tentu Pemkab menindaklanjuti, akan inventarisasi tentang kerugian, melakukan penetapan tanggap darurat. Akan melakukan tindakan terhadap tanggap darurat tersebut sesuai SOP," ujar Ferizal dihubungi langgam.id, Senin (11/11/2019).

Farizal mengatakan, setelah inventarisasi dan mengetahui total kerugian kemudian Pemkab akan mengkaji terkait status tanggap darurat. Keputusan, katanya, nanti diajukan ke Bupati apakah penetapan tanggap darurat layak diterapkan selama 14 hari ke depan.

"Mungkin seperti untuk pembersihan dan perbaikan dan dibenahi sesuai aturan. Pemkab akan membantu sesuai ketentuan penangganan darurat dan bencana. Jadi hal ini merupakan bagian dari tanggungjawab pemerintah," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Joni Amir memastikan dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun dari total 29 unit rumah yang terdampak, 10 unit di antara mengalami rusak berat.

"Alhamdulillah korban jiwa tidak ada cuman satu ternak sapi mati karena tertimpa material. 10 unit rumah rusak berat sudah kami fasilitasi dan menurunkan Tim Reaksi Cepat untuk membantu masyarakat," kata Joni.

Ia mengatakan, dalam penanganan sementara pihaknya telah membagikan terpal kepada masyarakat yang terdampak. BPBD hingga kini, katanya, masih fokus pendataan ulang terhadap kerusakan.

"Tadi malam anggota masih di lapangan. Tim kami masih di lapangan sampai sekarang. Kami masih fokus pendataan ulang dulu," tuturnya. (Irwanda/HM)

Tag:

Baca Juga

Beragam kegiatan digelar pemerintah kota (Pemko) guna memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356. Salah satunya yaitu selaju sampan
Meriahkan HJK Padang ke-356, Pemko Gelar Selaju Sampan 7-10 Agustus
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi melepas lima mahasiswa UNAND mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang digelar
Lima Mahasiswa UNAND Ikuti Program KKN Internasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade menegaskan komitmennya dalam mendukung efisiensi dan transparansi
Cocok untuk Program Rumah Rakyat, Andre Dorong Pemakaian Bata Tahan Gempa dan Api
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang, Tarmizi Ismail mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima usulan nama-nama tokoh
Kesbangpol Sudah Terima Usulan Nama Tokoh Masyarakat Penerima Pin Emas HJK Padang
Wakil Bupati Dharmasraya, Leli Arni mengukuhkan Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Tingkat Dharmasraya
Wabup Kukuhkan Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia Tingkat Dharmasraya
Polisi berhasil mengungkap pelaku perampokan seorang nenek bernama Guslina (84)-sebelumnya tertulis 79 tahun, di Kota Padang, Sumatra Barat
Pelaku Perampokan Nenek di Padang Ditangkap: Keponakan, Sempat Dampingi Polisi Olah TKP