InfoLanggam - Pecinta sepakbola nasional Andre Rosiade mengajak semua pihak mendukung penuh Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih baru Patrick Kluivert.
Andre mendorong tak ada lagi kritik terhadap pemain naturalisasi. Yang paling penting adalah bagaimana Timnas Indonesia mampu lolos ke Piala Dunia 2026 nanti usai Shin Tae-Yong atau STY meninggalkan legacy yang terbaik bagi Timnas.
"Bola itu bundar, kita tidak perlu lagi bicara masa lalu. Yang harus kita lakukan sekarang bagaimana kita mendukung penuh Patrick Kluivert dan tim. Karena yang saya tahu kenapa Erick Thohir mengganti pelatih? Karena beliau tidak puas dengan kinerja STY (Shin Tae-Yong).”
“Apa penyebabnya, pertama pola permainan, kemudian soal keyakinan. Erick Thohir gak yakin bahwa STY bisa mengantarkan Timnas kita dengan kualitas yang dianggap PSSI adalah kualitas pemain yang berlimpah, STY dianggap tidak mampu mengoptimalisasi kemampuan pemain kita," terang Andre Rosiade saat menjadi narasumber Catatan Demokrasi TVOne yang mengangkat tema "Debut Kluivert, di Bawah Bayang-bayang STY? di TVOne, Selasa (18/3/2025) malam.
Hadir juga pengamat sepakbola Tommy Welly atau Bung Towel, mantan pelatih sepakbola nasional Bambang Nurdiansyah, pengamat sepakbola Andibachtiar Yusuf, jurnalis senior sepakbola Anton Sanjoyo, dan komentator sepakbola Pangeran Siahaan.
Menurut Andre dukungan terhadap timnas Indonesia sangatlah besar, termasuk dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Kini bagaimana dengan dukungan yang besar itu, timnas Indonesia mampu memberikan hasil terbaik di setiap pertandingan yang akan dilakoni ke depan.
"Didukung oleh pemerintah, didukung oleh DPR, didukung oleh federasi. Karena setiap ada pemain yang akan dinaturalisasi prosesnya begitu cepat. Federasi mengajukan ke pemerintah, Presiden menyetujui, langsung dikirim ke DPR. Kita terima satu dua hari, kita bikin rapat di Komisi X dan Komisi XIII langsung diparipurnakan. Itu menunjukkan apa, dukungan terhadap timnas sangat luar bisa," tegas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.
Karena itu kata Andre, kita jangan lagi mengkritik naturalisasi. Bagaimanapun juga pemain naturalisasi ini sudah memilih untuk menjadi WNI, dan itu harus dihormati.
Apa yang perlu dilakukan ke depan, menurut Andre perlu pembenahan, terutama terhadap liga di Indonesia.
"PSSI tetap punya PR, yakni pembenahan liga. Bagaimana liga 1 harus lebih fair, bagaimana wasit VAR benar-benar bekerja lebih efektif. Kemudian, bagaimana Liga 2 musim depan harus pakai VAR supaya tidak ada lagi atraksi yang tiba-tiba muncul di Liga 2, lalu bau-bau mafia di Liga 3 harus diberantas. Pembenahan sepakbola itu tidak bisa dilakukan oleh PSSI saja, Asprovnya harus bekerja, Askot dan Askabnya juga," ungkap Sekretaris Fraksi Gerindra MPR ini.
Meski begitu Andre tetap memuji kinerja PSSI di era Ketum Erick Thohir sudah banyak menunjukkan kemajuan jika dibandingkan dengan era-era sebelumnya. Erick Thohir fokus membenahi timnas, tapi tidak lupa melakukan pembinaan bertahap, dengan cara memperbaiki kualitas liga di Indonesia.
"Apapun kekurangannya di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI sudah berbenah. Liga 1 mungkin masih ada yang kurang, tapi jauh lebih baik daripada Liga 1 era sebelumnya. Mafia itu berkurang banyak di Liga 1," beber Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.
Membangun sepakbola kata Andre, tak cukup hanya diserahkan kepada PSSI. Namun nutuh peran banyak pihak.
"Ngurus bola itu mahal, banyak tim Liga 1 yang nunggak gajinya, dan itu klub-klub besar. Tim Liga 1 itu minimal membutuhkan biaya Rp75 miliar satu musim, itu sudah paling bawah. Dengan kondisi ekonomi sekarang yang melanda seluruh dunia, ini memang sulit untuk sepakbola, karena itu butuh peran negara, peran banyak orang untuk membangun sepakbola," kata penasihat Semen Padang FC ini.
Prediksi Line Up
Andre memprediksi line up Timnas Indonesia saat melawan Australia pada Kamis (20/3/2025) bakal diisi banyak pemain naturalisasi dengan komposisi 10 pemain naturalisasi dan 1 pemain lokal.
"Prediksi saya kalau lawan Australia akan diisi komposisi 10 naturalisasi - 1 pemain lokal yakni Marselino Ferdinan. Karena Ragnar Oratmangoen kan akumulasi kartu, berarti kemungkinan kalau prediksi saya di belakang yang empat itu Mess Hilgers dan Jay Idzes, Kevin Diks dan Calvin Verdonk. Di tengah ada Joey Pelupessy, ada Thom Haye lalu juga mungkin bisa didorong Dean James dan Eliano Reijnders, di depan Ole Romeny," terang Andre.
Berbeda saat melawan Bahrain di Gelora Bung Karno (GBK) pada 25 Maret 2025, Andre memprediksinya starting eleven timnas, bakal diisi full naturalisasi.
"Tapi kalau di GBK lawan Bahrain bisa 11-0 (11 pemain naturalisasi, red) prediksi saya. Karena Ragnar Oratmangoen sudah kembali dari hukuman akumulasi kartu," ujar Andre.
Andre berkeyakinan dengan komposisi pemain yang ada saat ini, timnas Indonesia bakal mampu mencuri poin saat laga melawan Australia nanti. "Yang terpenting bagaimana Patrick Kluivert minimal mencuri poin. Saya sih feelingnnya Insha Allah bisa menang lawan Australia," katanya.
Targetnya kata Andre, adalah lolos ke Piala Dunia. Kendati demikian, Andre menegaskan, jika timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia, maka akan ada evaluasi yang dilakukan kepada PSSI.
"Kalau timnas gak lolos Piala Dunia di tangan Patrick Kluivert, tentu ada punishment. Pasti akan ada evaluasi jadi gak usah khawatir. Tapi jangan berharap gak lolos, kita harus optimistis kita harus lolos," ujar Andre menjawab pertanyaan mahasiswa yang hadir.
Usulkan Pelatih Lokal
Andre membeberkan bahwa sebenarnya PSSI sudah mengajukan nama-nama pelatihan lokal untuk diseleksi mendampingi tim kepelatihan Patrick Kluivert.
Namun dari sekian banyak nama, tak ada satupun yang dipakai oleh Patrick Kluivert. Hal itu dikarenakan pelatih lokal itu dianggap belum sesuai dengan kriteria Patrick Kluivert.
"Saya mengetahui pak Erick sudah mencoba memberikan berbagai nama pelatih ke tim Kluivert. Sudah banyak yang diwawancarai. Kenapa tidak dipilih? informasi yang saya dapatkan, Patrick menganggap kualitas pelatih kita belum cukup untuk bisa bergabung di timnya. Pak Erick menginginkan transfer knowledge, ada keterlibatan pelatih lokal. Tapi bagi Patrick, pelatih lokal itu dianggap belum bisa masuk ke tim kepelatihan mereka," ucap politisi asal Sumbar ini. (*)