Langgam.id - Kondisi Aina Talita Zahran, balita yang mengalami kanker kulit serta tumor ganas di wajahnya mulai berangsur membaik setelah menjalani operasi tahap pertama serta kedua di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Bahkan balita 3,5 tahun ini telah diperbolehkan pulang oleh tim dokter.
Buah hati pasangan suami istri Adi Syahputra (37) dan dan Zetris Melinda (27) itu diperbolehkan keluar dari ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Instalasi Rawat Inap Anak RSUP M Djamil, Kamis (19/12/2019) pukul 13.00 WIB. Selanjutnnya, Aina diwajibkan rawat jalan untuk pemulihan pascaoperasi.
Diketahui, Aina menjalani operasi pertama, Senin (9/12) lalu, untuk pengangkatan masa tumor yang juga mengimplementasikan bola mata dan sekitar wajahnya. Kemudian, operasi kedua, Jumat (13/12) untuk pemasangan flat di area bekas tumor.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M Djamil Padang, Gustavianof mengatakan, pemasangan flat di area bekas tumor pasien, diambil dari bagian tubuhnya sendiri. Kemudian, pemulihan luka hingga akhirnya diperbolehkan pulang
“Setelah operasi, lalu tahap penyembuhan luka, kemudian diperbolehkan pulang. Selanjutnya Aina rawat jalan,” ujarnya kepada Langgam.id via telepon, Kamis (19/12).
Setelah rawat jalan, Gustavianof menyebutkan, tim dokter akan kembali mempertimbangkan langkah apa yang akan diambil. “Tahapan sekarang rawat jalan, nanti lihat kondisi, apa tindakan selanjutnya,” jelas Gustavianof.
Sebelumnya, Ketua Tim Dokter yang menangani Aina, Daam Khambri mengatakan, flat yang ditempelkan di pipi bekas tumor membuat pasien harus kehilangan satu mata. Meskipun demikian, Daam tak menampik dalam jangka panjang, bola mata palsu akan dapat dipasang.
Namun, kata Daam, hal itu baru dapat dilakukan setelah flat hidup dan serasi di lokasi yang ditempelkan di wajah Aina tersebut.
“Akan dibentuk bola mata (palsu) di situ. Tapi sekarang ditutup aja semuanya dulu. Setelah operasi tahap kedua, wajah Aina hanya memiliki satu bola mata, karena di bekas tumor hanya ada jaringan kulit,” ungkapnya.
Sementaram, dokter spesialis bedah plastik, Fory Fortuna menjelaskan, defek atau jaringan yang cukup luas hilang, sekitar 10x10 centimeter.
Tidak hanya itu, defek yang hilang juga bisa mengakibatkan hilangnya beberapa tulang di sekitar wajah Aina.
“Kalau defek ini menyangkut dari tulang, itu kami tidak bisa hanya mengandalkan cangkok kulit saja. Makanya kami harus mengandalkan yang lebih tebal, seperti flat yang bisa membawa jaringan di bawahnya disertai penyuluh darah,” jelasnya.
Aina Mulai Aktif
Menurut Ayah Kandung Aina, Adi Syahputra, mengakui anaknya telah mulai membaik meskipun balutan perban masih menempel di wajah. Kini Aina telah aktif bermain di kediamannya Jorong Palanggaran, Nagari Campago Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.
"Sudah membaik, tidak nangis-nangis lagi, nafsu makannya juga meningkat. Sampai rumah ini Aina makan, main dan nonton. Tapi sekarang Aina masih belum boleh keluar," ujarnya.
Adi mengatakan, Aina akan kembali ke RSUP M Djamil untuk melakukan kontrol serta pembukaan perban untuk mengganti yang baru. Wajah Aina juga belum sepenuhnya maksimal pascaoperasi kedua tersebut.
"Kata dokter wajah Aina setelah dioperasi belum maksimal, masih 75 persen. Setahu saya penutupan di bekas tumor Aina diambil dari daging di bagian perut dan kening. Awalnya paha, tapi karena kecil engga jadi," jelasnya.
"Dengan telah selesai melewati tahap demi tahap saya berharap Aina kian membaik. Selanjutnya diharapkan juga masuk tahap selanjutnya dengan kesembuhan kunker kulit yang dialami," sambung Adi.
Adi yang telah lama meninggalkan pekerjaan sebagai guru honorer di sekolah dasar itu belum memastikan kapan akan kembali mulai bekerja. Apalagi, kini masih dalam masa libur sekolah dan para siswa akan menerima rapor.
"Sekarang belum beraktivitas kerja, mumpung anak-anak sekolah dasar baru selesai ujian. Besok rencana saya ke sekolah ambil nilai anak-anak untuk diisi rapor, kerjanya sementara di rumah saja dulu," tuturnya. (Irwanda/ZE)