Ada Jejak dan Cakaran Satwa di Kebun Warga di Agam, BKSDA Pasang Kamera Jebak

Langgam.id-jejak dan cakar satwa

Jejak satwa liar yang ditemukan di Jorong Mudiak, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. [foto: BKSDA Agam]

Langgam.id - Jejak dan cakaran satwa liar yang diduga Harimau Sumatera (panthera tigris) ditemukan di pohon kulit manis di kebun warga Jalan Lingkar Situpo, Jorong Mudiak, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar).

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ade Putra mengatakan, berdasarkan keterangan Wali Nagari Duo Koto, bahwa jejak pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Alamsyah (55).

Warga tersebut menemukan jejak tersebut saat berada di kebun untuk mencari buah durian pada Selasa (10/8/2021) pagi.

Sebelumnya pada Senin (9/8/2021) malam, Alamsyah mendengar bunyi satwa di kebun saat ia sedang berada di dalam pondok. Ia langsung mengatakan ambillah durian itu dan jangan ganggu dirinya.

"Kemudian Selasa (10/8/2021) pagi, Alamsyah menemukan jejak satwa di pohon kulit manis dan melaporkan temuan jejak satwa itu Bhabinkamtibmas Duo Koto dan kepadanya," katanya, Jumat (13/8/2021).

Setelah itu, ia langsung melaporkan  temuan jejak cakaran satwa itu ke Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam untuk memastikan jejak cakaran tersebut pada Selasa (12/8/2021) malam.

Ia juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di kebun ketika memanen durian. Yaitu dengan cara menghindar apabila ketemu dengan satwa, agar tidak diserang dan jangan sendiri di kebun.

"Segera menghindar ke lokasi lebih aman, agar tidak diserang satwa itu. Imbauan itu telah kita sampaikan ke warga," katanya.

Baca juga: BKSDA Agam Lepasliarkan 2 Ekor Kukang Hasil Perdagangan Ilegal

Ade melanjutkan, petugas Resor KSDA Agam juga langsung ke lokasi untuk memastikan jejak yang dilaporkan itu dengan Wali Jorong Mudik Pindi Eka Hadi Nata dan warga sekitar pada Kamis (12/8/2021).

Dari hasil identifikasi dan wawancara saksi mata, petugas menemukan tanda-tanda keberadaan satwa berupa jejak cakaran macan dahan (neofelis diardi diardi) dan beruang madu (helarctos malayanus) di lokasi.

Selain itu, ia menemukan bekas buah durian yang dimakan beruang madu. Jejak itu diperkirakan sekitar satu sampai dua hari lalu.

Selanjutnya terang Ade, Resor KSDA Agam memasang kamera jebak untuk memastikan gambar visual. Apabila terekam beruang madu atau macan dahan, Resor KSDA Agam bakal melakukan pengusiran satwa itu.

"Karena jarak dari lokasi ke hutan lindung hanya 150 meter dan dari pemukiman hanya 500 meter," katanya.

Selain itu, menurutnya, Resor KSDA Agam juga sedang menangani konflik antara manusia dengan satwa berupa beruang madu di Jorong Pincuran Gadang, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya.

Baca Juga

Bantuan Kementan senilai Rp10 miliar untuk ratusan hektare lahan pertanian di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam
Bantuan Kementan Rp10 M Cair, Perbaikan Lahan Rusak di Bukik Batabuah Agam Mulai Dikerjakan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam menggelar bazar pangan murah. Kegiatan ini untuk menstabilkan harga pangan dan menekan
Stabilkan Harga Pangan, Pemkab Agam Gelar Bazar Pangan Murah
Muhammadiyah Sumbar Bersatu Dukung Guspardi dan Yogi di Pilkada Agam
Muhammadiyah Sumbar Bersatu Dukung Guspardi dan Yogi di Pilkada Agam
KPU Agam melaksanakan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Agam periode 2025-2030 pada Pilkada
Pilkada Agam: Guspardi–Yogi 1, Benni–Muhammad Iqbal 2, Andri–Martias 3, Irwan–Asra 4
Muhammadiyah Agam Dukung Guspardi Gaus dan Yogi Yolanda di Pilbup Agam 2024
Muhammadiyah Agam Dukung Guspardi Gaus dan Yogi Yolanda di Pilbup Agam 2024
Masa Jabatan 92 Nagari di Agam Diperpanjang Menjadi 8 Tahun
Masa Jabatan 92 Nagari di Agam Diperpanjang Menjadi 8 Tahun