Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) telah mempersiapkan serangkaian strategi untuk mengatasi potensi kemacetan parah yang diperkirakan akan terjadi selama periode mudik Lebaran 2025.
Langkah ini diambil mengingat lonjakan volume kendaraan yang signifikan setiap tahunnya, terutama di jalur-jalur utama dan destinasi wisata populer.
"Dinas Perhubungan Sumbar telah mengidentifikasi 23 titik rawan kemacetan yang tersebar di 7 kabupaten/kota. Titik-titik ini menjadi perhatian utama dalam upaya pengaturan lalu lintas selama musim mudik," kata Kabid Angkutan Jalan, Perkeretaapian, dan Pengembangan, Dishub Sumbar, Momon, dikutip dari Diskominfotik, Sabtu (22/3/2025).
Salah satu kebijakan utama yang akan diterapkan adalah sistem one way atau satu arah di jalur Padang-Bukittinggi. Sistem ini akan diberlakukan pada tanggal 28-30 Maret dan 4-6 April 2025, mulai pukul 12.00 hingga 17.00 WIB. Selain itu, jalan tol fungsional dua arah akan dioperasikan pada jam yang sama
Dishub Sumbar juga telah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung, seperti rambu petunjuk, papan imbauan, dan spanduk sosialisasi. Pos-pos pengamanan dan personel gabungan dari berbagai instansi juga akan disiagakan di titik-titik rawan kemacetan.
Pemprov Sumbar juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk kepolisian, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), dan pemerintah kabupaten/kota. Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan mudik dengan baik, menghindari jam-jam puncak, dan mematuhi arahan petugas di lapangan. Informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas dapat diakses melalui website infomudik2025 yang disediakan oleh Dinas Kominfotik Sumbar.
Dengan berbagai langkah persiapan ini, Pemprov Sumbar berharap dapat mengurangi potensi kemacetan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Idul Fitri di kampung halaman. (*/fs)