Langgam.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) kedua di pasar pabukoan di Kota Padang. Sebanyak 11 sampel makanan yang diduga mengandung bahan berbahaya telah dilakukan uji laboratorium.
Kepala BPOM Padang Firdaus Umar mengatakan, pihaknya telah melakukan sidak pada Jumat (16/4/2021) lalu. Sidak dilakukan di dua lokasi penjualan pabukoan di Kota Padang, yaitu di kawasan Pasar Lubuk Buaya dan Pasar Ulak Karang.
"Kalau di lokasi dekat Pasar Lubuk Buaya memang tidak terlalu banyak yang menjual pabukoan, di sana kita ambil enam sampel, enam itu yang kita duga mengandung bahan berbahaya," katanya, Senin (19/4/2021).
Ia menambahkan, lokasi tersebut sebagian besar menjual makanan untuk berbuka, bukan takjil. Kemudian tim juga melakukan sidak ke Pasar Ulak Karang. Sebanyak lima sampel diambil di lokasi itu, sehingga total sudah ada 11 sampel yang diuji laboratorium.
"Jadi totalnya ada 11 sampel sudah diuji dan semua hasilnya negatif atau tidak mengandung bahan berbahaya," ujarnya.
Firdaus menjelaskan, makanan yang diambil sebagai sampel misalnya seperti jenis tahu. Hal ini karena tahu goreng misalnya sering ditambahkan bahan berbahaya.
"Kemudian ada es tebak atau minuman yang terbuat dari bahan rumput laut. Kemudian minuman-minuman yang berwarna terang," sebutnya.
Firdaus mengungkapkan, pihaknya juga akan melanjutkan pemeriksaan terhadap penjual makanan pabukoan di Kota Padang. Lokasi lainnya di Pasar Bandar Buat dan penjual pabukoan di sepanjang Jalan Khatib Sulaiman hingga ke alai dan Jalan Gajah Mada.
"Sejauh ini berdasarkan pantauan dan pemeriksaan kita di Kota Padang masih aman," katanya.
Selain di Kota Padang sebut Firdaus, pihaknya juga melakukan pemeriksaan sampel di Padang Pariaman, seperti di Pasar Kurai Taji sebanyak 12 sampel dan Pasar Pariaman 18 sampel. Totalnya ada 30 sampel dan hasil uji laboratoriumnya masih aman. (Rahmadi/yki)