Langgam.id - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy mengaku khawatir karena sekolah dan pesantren Ramadan menjadi klaster baru covid-19. Menurut Audy, kelanjutan sekolah tatap muka dan pesantren Ramadan itu perlu dipertimbangkan.
"Klaster pendidikan itu ternyata cukup banyak, termasuk pesantren Ramadan yang bisa jadi klaster baru," kata Audy dalam diskusi virtual, Minggu (18/4/2021).
Audy mengatakan selain di sekolah dan pesantren Ramadan, penyebaran covid-19 kini juga sudah masuk ke desar atau jorong. Biasanya, penyebaran covid-19 lebih banyak terjadi di pusat-pusat kota.
Audy menambahkan, Kementerian Agama (Kemenag) sudah mengeluarkan panduan ibadah di masjid selama Ramadan termasuk soal waktu ceramah dan salah tarawih. Namun kegiatan ibadah di masjid itu menurutnya masih minim pengawasan.
"Tapi siapa yang mengontrol ceramah cuma 15 menit, siapa yang kontrol di masjid ini tarawahinya dua dua, di masjid ini empat empat," ujarnya.
Dalam diskusi itu, Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Andani Eka Putra, juga menyampaikan hal serupa soal potensi penyebaran covid-19 di pesantren Ramadan. Menurut Andani, penerapan protokol kesehatan pada anak-anak yang mengikuti kegiatan itu jauh dari maksimal.
"Banyak siswa tidak pakai masker sama sekali, siapa yang mengatur itu semua," ujarnya.
Dia menyarankan penegakan hukum soal protokol kesehatan khususnya di Sumbar perlu dipertegas. Andani menilai sanksi yang diberikan kepada pelanggar tak cukup jika tidak berdampak pada penurunan kasus.
"Jangan hanya sanksi saja, paling tidak ada penurunan kasusnya," ucapnya. (Irwanda/ABW)