Prokes Longgar Saat Ramadan, Ini Kata Pengurus Masjid Raya Sumbar

Prokes Longgar Saat Ramadan, Ini Kata Pengurus Masjid Raya Sumbar

Salat Jumat berjemaah di Masjid Raya Sumbar jelang Ramadan 2021. (foto: Andri/langgam.id)

Langgam.id - Penerapan protokol kesehatan di Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar) mulai longgar. Tidak diterapkannya jaga jarak hingga adanya jemaah yang tidak menggunakan masker.

Pantauan Langgam.id pada Jumat (16/4/2021) salat berjemaah di Masjid Raya Sumbar tidak lagi menerapkan jaga jarak. Jemaah yang datang juga tidak dicek suhu tubuh.

Sejumlah jemaah juga tampak tak menggunakan masker. Banyak juga jemaah yang tidak membawa sejadah sendiri sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2021 tentang Panduan Ibadah pada Ramadan dan Idul Fitri 1422 Hijriah.

Ketua Pengurus Masjid Raya Sumatera Barat Sobhan Lubis mengaku dalam pekan pertama tarwih di bulan Ramadan, protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat. Setiap jemaah diwajibkan memakai masker, mengecek suhu tubuh sebelum masuk, dan mencuci tangan.

"Semua protokol kesehatan diterapkan, tempat cuci tangan juga disediakan, ketika pelaksanaan salat saf dirapatkan, kalau setelah salat jemaah diminta jaga jarak dan memakai masker," katanya, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Kemenag Belum Izinkan Tarawih Berjemaah di Masjid Daerah Zona Oranye dan Merah

Petugas akan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan tersebut. Usaha melakukan pengawasan itu dilakukan dengan hanya membuka satu pintu masuk bagi jemaah laki-laki dan satu bagi jemaah perempuan. Kalau pintu keluar baru lebih dari satu. Dengan begitu petugas dapat memantau penerapan protokol kesehatan.

Meski demikian, pihaknya memang menemukan banyak juga jemaah tidak memakai masker saat dalam masjid. Padahal saat masuk, bagi yang tidak memakai masker tidak akan diizinkan masuk ke dalam. Ternyata jemaah ini melepas maskernya saat sudah berada di dalam.

"Kalau tidak pakai masker tidak kita bolehkan masuk, ternyata yang kita temukan tidak pakai masker itu ada masker di dalam kantongnya waktu dalam masjid," ujarnya.

Menurutnya jemaah sudah sering diingatkan oleh pengurus agar makai masker, namun banyak yang terlupa atau mungkin sengaja melupakannya. Diakuinya, tentu hal ini membuat jemaah lain yang banyak memakai masker tidak nyaman.

"Kita imbau bagi jemaah sadarlah, bahwa selain menjaga diri sendiri kita juga menjaga orang lain, kita di masjid juga terus mengjmbau kepada jemaah," ujarnya.

Selain itu, petugas juga memastikan jemaah yang masuk dalam kondisi sehat dengan suhu tubuh normal. Memang sampai saat ini belum ditemukan suhu tubuh yang tinggi, hanya sampai sekitar 36 derajat. Bagi yang suhu tubuh panas, maka tidak dibolehkan masuk.

Menurutnya sampai saat ini belum ada laporan adanya terkofirmasi jemaah Covid-19. Diharapkan semua aman dan tidak ada yang terkena Covid-19 ke depannya.

"Alhamdulillah kita aman sampai saat ini, harapan kita begitu, bukan hanya di masjid raya saja, tapi aman di Sumbar dan Indonesia," katanya.

Diketahui, Masjid Raya Sumbar tidak lagi menerapkan jaga jarak dalam salat berjemaah sejak menjelang Ramadan. Masjid lain di Padang juga menerapkan hal serupa.

Baca juga: MUI Padang Imbau Salat Berjamaah di Masjid Kembali Normal

Sedangkan berdasarkan panduan ibadah Ramadan yang dikeluarkan Kemenag, salat berjemaah harus susuai dengan protokol kesehatan. Jemaah masih diminta membawa sejadah sendiri dan menerapkan jaga jarak. (Rahmadi/ABW)

Baca Juga

Pemprov Sumbar bakal membangun kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat pada awal 2025 nanti. Kantor MUI Sumbar itu Masjid Raya
2025, Kantor MUI Sumbar Bakal Dibangun di Kawasan Masjid Raya
Nama Masjid Raya Sumbar yang berada di Kota Padang, akan segera bertambah menjadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.
Namanya Diabadikan untuk Masjid Raya Sumbar, Ini Biografi Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Segera Diresmikan, Mahyeldi Sebut Penambahan Nama Masjid Raya Sumbar Bawa Keberkahan Tersendiri
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Soal Penggantian Nama Masjid Raya Sumbar, Gubernur: Tidak Diganti, Hanya Dilengkapi
Mencermati analisis Statistik Pendidikan Indonesia yang diluncurkan Badan Pusat Statistik pada 2023 lalu, terutama jenjang perguruan tinggi.
Sebelum Masjid Raya Sumbar Berganti Nama
World Islamic Entrepreneurs Summit di Sumbar
10 Negara Dijadwalkan Hadiri World Islamic Entrepreneurs Summit di Sumbar