Langgam.id - Sejumlah masjid dan musala di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), mulai dibersihkan dan disterilisasi jelang memasuki bulan Ramadan. Tindakan itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan covid-19 karena Ramadan masih berlangsung di tengah pandemi.
Pembersihan dilakukan dengan penyemprotan disinfektan. Satu persatu masjid dan musala disterilkan melalui penyemprotan cairan disinfektan.
Penyemprotan dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang dan sejumlah organisasi kebencanaan. Salah satunya dilakukan oleh Srikandi Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang.
Koordinator KSB Kota Padang Voni Agnes mengatakan, dari Srikandi KSB Kota Padang telah melakukan kegiatan penyemprotan masjid dan musala, agar ibadah bisa berlangsung lebih tenang.
“Sekarang pemerintah sudah membolehkan untuk beribadah ke masjid, jadi kami ingin mensterilkan agar kita terhindar dari covid-19," katanya, Senin (12/4/2021).
Baca juga: Plt Wako Padang: Salat Tarawih di Masjid Boleh Asal Tetap Patuhi Prokes
Sesuai namanya, Srikandi terdiri dari kalangan perempuan. Mereka yang mendedikasikan diri sebagai relawan ini, mendatangi setiap masjid dan musala dan membersihkan setiap sudut tempat ibadah, terutama bagian yang rentan dipegang oleh jamaah.
"Ruang berwudhu juga tidak luput dari penyemprotan. Mudah-mudahan kita semua aman dan sehat selalu, sehingga ibadah berjalan lancar,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemko Padang membolehkan masjid dan musala melaksanakan salat tarawih, tadarus dan tausiyah pada Ramadan 1442 H. Hal ini berdasarkan instruksi yang dikeluarkan Wali Kota Padang Nomor 451.229/KESRA-2021 tentang Menyambut Ramadan 1442 H/2021 M.
“Kita menerbitkan Instruksi agar pelaksanaan Ramadan kali ini berjalan baik dan lancar sesuai dengan protokol kesehatan,” ujar Plt Wali Kota Padang Hendri Septa, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Pemprov Sumbar Izinkan Salat Tarawih di Masjid dan Musala, Ini Syaratnya
Instruksi yang berisikan tujuh poin tersebut ditujukan kepada camat dan lurah se-Kota Padang. Dalam instruksi itu yang ditetapkan pada 1 April 2021 tersebut, Hendri meminta camat dan lurah menyiapkan sarana protokol kesehatan. Yaitu, tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan semua jamaah diwajibkan memakai masker.
“Untuk pengawasannya, agar menunjuk petugas khusus penegakan protokol kesehatan di masing-masing masjid dan musala,” ucap Hendri.
Ia menambahkan, bahwa camat dan lurah diinstruksikan berkoordinasi dengan pengurus masjid dan musala untuk melakukan kegiatan itikaf, amil zakat, Idul Fitri, dan kegiatan ibadah lainnya.
“Tentunya semua kegiatan itu dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” kata Hendri.
Hendri meminta camat dan lurah mengawasi pelaksanaan Pesantren Ramadan dengan bekerja sama dengan panitia pelaksana, guru pengawas dan pengurus masjid/musala.
Poin selanjutnya, Hendri menginstruksikan camat dan lurah untuk membuat edaran untuk pengurus masjid dan musala agar dapat menyelenggarakan kegiatan tahsin alquran bagi remaja dan orang dewasa/orang tua.
Kemudian, Hendri juga meminta camat dan lurah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19 bagi penceramah/mubalig, imam dan garin masjid/musala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. (Rahmadi/yki)
