Langgam.id - Sempat ditinggalkan oleh penduduknya pada tahun 1980-an, Kampung Panji Kubu Gadang, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, dihidupkan kembali.
Salah satunya dengan merenovasi surau tuo yang diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun. Surau ini akan difungsikan kembali oleh masyarakat.
Masyarakat melakukan bergotong royong merenovasi tempat ibadah tersebut, Minggu (28/3/2021). Kegiatan ini juga dilaksanakan guna menyambut datangnya Ramadan 1442 H yang tinggal beberapa hari lagi.
Tokoh masyarakat setempat Edi Yuzuwardi mengatakan, gotong royong ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut atas permintaan masyarakat sekitar yang menginginkan surau tuo dapat difungsikan kembali.
"Sebelumnya surau ini telah ditinggal penduduk sejak puluhan tahun yang lalu," ujar Edi seperti yang dilansir amcnews.co.id, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Seorang Mahasiswi UNP yang Meninggal di Lubuk Hitam Dimakaman di Agam
Edi mengungkapkan, Kampung Panji Kubu Gadang ini dulunya sempat ditinggal penduduk pada tahun 1980-an. Namun saat ini, masyarakat yang dulunya pernah meninggalkan kampung, kini mulai bermigrasi kembali lantaran ingin memanfaatkan segala potensi yang ada di Panji seperti berkebun dan bertani.
Ia menjelaskan, biaya yang dikeluarkan untuk renovasi surau tuo hanya menggunakan dana swadaya masyarakat dan para perantau. Bahkan renovasi ini sudah dimulai sejak beberapa waktu belakangan secara bertahap, tergantung ketersediaan dana bantuan yang ada.
“Untuk sekarang yang kita gotong royongkan adalah pembenahan lantai surau, tempat wudhu, dan MCK,” sebut Edi.
Ia mengatakan, jika renovasi surau tuo selesai, nantinya akan difungsikan kembali sebagai tempat ibadah. Seperti, akan digunakan untuk salat tarawih saat Ramadan dan salat Idul Fitri.
Edi menyebutkan, bangunan surau yang berdinding papan dan berukuran 10 × 10 meter ini telah berusia lebih 100 tahun. Bahkan surau ini menjadi salah satu surau tertua di Nagari Maninjau.
Kemudian terangnya, surau ini berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat Pemerintahan Nagari Maninjau. Selanjutnya, surau ini berjarak 2 kilometer dari Pondok Pesantren Prof Dr Buya Hamka yang terletak di kawasan perbukitan.
Baca juga: Resahkan Warga dan Serang Siswa Sekolah, Seekor Beruk Ditangkap BKSDA Agam
Edi menambahkan, bahwa dari belasan rumah yang ada di sini, baru tiga unit saja yang dihuni oleh pemiliknya. "Kita berharap semua penduduk yang pernah bermukim di sini agar dapat kembali lagi. Termasuk menggarap segala potensi yang ada disini,” harapnya .
Wali Nagari Maninjau Alfian mengaatakan, kegiatan goro ini dilaksanakan bersamaan dengan penutupan pengecoran jalan Panji Kubu Gadang tahap satu.
Alfian menjelaskan, sejak beberapa tahun terakhir, pihaknya telah berupaya untuk menghidupkan kembali Kampung Panji Kubu Gadang. Mulai penyediaan akses yang cukup memadai, irigasi, sarana air bersih, dan kelistrikan.
Ia sangat bersyukur dengan tingginya antusias masyarakat untuk melaksanakan gotong royong. Hal ini diharapkan agar masyarakat dapat menghidupkan kembali Kampung Panji Kubu Gadang.
"Serta diharapkan bersama-sama dalam membangun nagari demi terciptanya kemajuan Nagari Maninjau ke depan,” harapnya. (*/yki)