Langgam.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memboyong para influencer ke Kota Padang Panjang dalam upaya membangkitkan kembali gairah pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi covid-19.
Influencer tersebut terdiri dari selebgram, YouTuber, dan fotografer terkenal. Diantaranya, Martha Suhendra, Febrian, Yuki Anggia, Dimas Ramadhan, dan Patricia Rani.
Kemenparekraf bersama para influencer ini mengunjungi sejumlah destinasi seperti PDIKM, Serambi Milk, Masjid Asasi dan menikmati berbagai suguhan kesenian di Desa Kubu Gadang.
"Ini adalah salah satu promosi terbaik yang dilakukan di era pandemi ini. Hampir semua orang punya gadget, sangat mudah untuk melihat promosi dan tawaran. Selebgram inilah salah satu jalannya di era seperti ini," ujar Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf Taufik Nurhidayat, Sabtu (13/3).
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan promosi secara offlline kembali dilakukan pada kondisi normal. "Mungkin nanti kalau sudah normal, kita akan kembali lagi promosi offlline dan lewat pameran," katanya.
Saat mengunjungi sejumlah destinasi di Padang Panjang, Taufiq melihat homestay dan desa wisata sebagai sebuah unggulan. Apalagi desa wisata di sini sudah dicalonkan mendapatkan award dan mendapatkan CHSE bersama beberapa desa wisata lainnya.
Menurut Taufik, homestay dan desa wisata nantinya merupakan program utama dan unggulan dari Kemenparekraf. Diharapkan dari desa wisata dan homestay, perekonomian di daerah akan kembali bangkit.
Selebgram Febrian mengatakan, wisata di Kota Padang Panjang sudah cukup lengkap. Yaitu, ada wisata edukasinya, religi dengan masjid tertuanya, Masjid Asasi.
Kemudian terangnya, ada aktivitas dan atraksi yang memperlihatkan budaya silat di Desa Kubu Gadang. "Di sini, kuliner terkenalnya ada Sate Mak Syukur. Komoditi wisatanya sudah layak," sebutnya.
Febrian mengungkapkan, dirinya langsung mengupload sejumlah kegiatannya di Instagram dengan berbagai komentar dari follower. "Komentarnya positif, ada yang bila rindu kampung halaman. Ternyata banyak juga orang Minang yang ada di perantuan," bebernya. (*/yki)