Langgam.id - Silo Gunung yang berada di kawasan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatra Barat telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2019 lalu.
Dikutip dari Tempo.co, Silo Gunung yang dibangun pada zaman Kolonial Belanda tersebut sudah tidak lagi beroperasi sejak tahun 2004. Kini situs warisan budaya dengan luas area 2,5 hektare tersebut dijadikan objek wisata heritage di Kota Padang.
Dulunya kawasan yang disebut Area C berfungsi sebagai tempat penampungan terakhir batu bara yang berasal dari daerah Sawahlunto sebelum dinaikan ke kapal di Pelabuhan Teluk Bayur. Area ini menjadi titik terakhir penyaluran batu bara dari Minangkabau ke Batavia atau kawasan Hindia Belanda lainnya.
Silo Gunug awalnya memiliki dua bangunan yang bentuknya kembar lengkap denga jalur kereta api. Kemudian seiring dengan perkembangan teknologi pengangkutan dan perluasan area pelabuhan, maka satu bangunan tersebut terpaksa dihancurkan hingga saat ini dapat dilihat tinggal satu bangunan.
Jika masuk ke dalam bangunannya, kamu akan melihat lorong yang panjang dengan sekat-sekat. Dilansir dari Info Publik, panjang bangunan Silo Gunung sekitar 200 meter dengan panjang terowongan 150 meter dan memiliki sekat 38 blok. Di sebelah bangunan arah ke laut terdapat jejak rel kereta atau lori dengan paping blok sedangkan di arah ke bukit terdaat rangkaian bangunan conveyor untuk pengangkutan batu bara.
Area ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu bangunan Silo Gunung, ampayen atau tempat pembawa batubara ke pelabuhan dan ruang kontrol. Kini, keberadaan Silo Gunung di Teluk Bayur menjadi destinasi wisata heritage di Kota Padang.(*/Ela)