Menuju Kota Literasi UNESCO, Padang Panjang Mulai Lakukan Persiapan

Langgam.id - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Padang Panjang menggelar rapat koordinasi terkait persiapan pengusulan Padang Panjang sebagai Kota Literasi ke UNESCO.

Wakil Wali Kota Padang Panjang, Asrul mengatakan, pengusulan tersebut harus dipersiapkan dengan matang. "Tunjukkan semangat bersama bahwa kita bisa menjadi Kota Literasi oleh UNESCO," kata Asrul, Kamis (25/2/2021).

Ia menjelaskna, untuk menjadi kota literasi harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan UNESCO. Di antaranya kualitas, kuantitas dan keragaman penerbitan di kota.

Baca juga: Pertama di Sumbar, Padang Panjang Punya Kelas Adat

"Kualitas dan kuantitas program pendidikan yang berfokus pada literasi dalam atau luar negeri di tingkat dasar, menengah dan tinggi. Serta sastra, drama atau puisi yang memainkan berperan penting di kota," terangnya.

Sementara itu, Tim Percepatan Pembangunan (TPP), Haris Satria berharap, pengusulan ini tak hanya sekadar untuk mendapatkan sertifikat. Namun juga harus ada kelanjutan kegiatan yang membuktikan Padang Panjang layak jadi kota literasi.(*/Ela)

Baca Juga

Dua festival besar bakal digelar di Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) Padang Panjang pada 25-27 Juli 2025.
Dua Festival Besar Bakal Digelar di PDIKM Padang Panjang 25-27 Juli
Padang Panjang Darurat Sampah
Padang Panjang Darurat Sampah
Komunitas Rappa Gelar Piknik Literasi Safety di Jalan Raya
Komunitas Rappa Gelar Piknik Literasi Safety di Jalan Raya
Angkat 'Padusi di Rumah Gadang', Padang Panjang jadi Tuan Rumah Festival Pamenan Minangkabau #2
Angkat 'Padusi di Rumah Gadang', Padang Panjang jadi Tuan Rumah Festival Pamenan Minangkabau #2
Pemko Padang Panjang melakukan penertiban terhadap bangunan liar yang berdiri di sepanjang rel kereta api Padang Panjang
Pemko Padang Panjang Tertibkan Bangunan Liar di Sepanjang Rel Kereta Api
Ada pepatah lama yang berbunyi, “Sedia payung sebelum hujan”. Sayangnya, bagi Generasi Z (GenZ), payung itu kadang terlupakan
Antara FOMO dan Disinformasi: Menguatkan Literasi Digital Masyarakat