Langgam.id - Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menyebut, pabrik semen baru yang ada di Kutai Timur, Kalimantan Timur berdampak negatif pada empat perusahaan dalam negeri. Salah satunya produksi semen akan mengalami surplus.
"Nah sekarang itu yang lagi rame soal semen di Kutai Timur. Jadi saya minta semen itu, lagi rame. Kita mendengar di Kutai Timur akan memproduksi 14 juta ton semen," kata Andre dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/2/2021).
Andre menilai, posisi surplus tersebut dapat membuat perusahaan-perusahaan dalam negeri menjadi terancam.
"Saya ingin sampaikan bahwa produksi pabrik semen kita saat ini 120 juta ton, konsumsi kita sebelum covid-19 itu sekitar 70-75 juta ton, kita sudah surplus. Sekarang kita covid-19, otomatis konsumsi semen kita menurun, jadi surplus kita mungkin 60 juta ton sekarang. Ditambah lagi 14 juta ton, kemungkinan surplus di 74 juta ton," tutur Andre.
Jika tetap dilanjutkan, menurut Andre, maka akan langsung berdampak pada empat pabrik semen yakni Semen Tonasa, Semen Bosowa, Semen Kupang, dan Indocement Tarjun di Kalsel.
"Saya dengar Kepala BKPM bilang kalau ini 85 persen untuk diekspor. Tapi jaminannya apa?," imbuhnya. Andre berharap adanya kepastian mengenai hal tersebut, tidak hanya di atas kertas.(*/Ela)