Langgam.id - Kasus perampokan dan penganiayaan di dalam mobil yang disinyalir merupakan travel ternyata telah berulang terjadi di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Sebelum seorang guru MAN 1 Padang Pariaman menjadi korban, tenaga kesehatan juga mengalami hal serupa.
Tenaga kesehatan tersebut merupakan Kepala Puskesmas Kayu Jao di Kabupaten Solok bernama Kasmiwarni. Dia menjadi korban perampokan modus mobil travel rute Padang-Solok.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada 13 Januari 2021. Ketika itu, korban berangkat kerja dari Padang menuju Solok dengan memanfaatkan minibus yang diyakininya sebagai travel.
Selama perjalanan, korban mendapatkan penganiayaan. Bahkan gelang emas 12,5 gram serta handphone dan sejumlah uang dirampas pelaku dari dalam mobil.
Baca juga: Polisi Lacak Mobil Travel Perampok Guru MAN 1 Padang Pariaman
Sedangkan guru MAN 1 Padang Pariaman bernama Nurlela menjadi korban penganiayaan dan perampokan dalam mobil travel rute Padang-Padang Pariaman. Sejumlah harta benda korban yang hilang di antaranya uang tunai, handphone, cincin emas hingga pengurusan isi tabungan.
Korban kemudian ditinggalkan di tengah jalan jalur By Pass Padang. Saat ini korban diistirahatkan pihak sekolah untuk pemulihan luka maupun trauma.
Kemiripan modus kejahatan ini dalam mobil disinyalir sebagai travel ini dibenarkan pihak kepolisian. Namun Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto Padang belum bisa memastikan apakah pelaku orang yang sama.
"Kalau kami lihat dari modusnya ada kesamaan dengan kejadian dulu (wilayah Lubuk Kilangan). Tapi kami belum bisa memastikan apakah itu (sama pelaku)," kata Mardianto dihubungi langgam.id, Rabu (3/2/2021).
Mardianto mengatakan, kasus yang dialami guru MAN itu masih ditangani pihaknya dan dalam proses penyelidikan. Korban pun juga telah membuat laporan polisi.
"Kami masih menunggu keterangan korban. Sekarang belum bisa dimintai keterangan, karena korban masih kurang sehat," jelasnya.
Meskipun terdapat kendala dalam mencari pelat nomor kendaraan mobil, pihak kepolisian terus melakukan pelacakan. Polisi mencari petunjuk melalui saksi hingga kecanggihan elektronik akan dimanfaatkan.
"Kami terus berupa untuk mengungkap kasus ini. Nanti melalui saksi atau alat elektronik yang bisa kami manfaatkan," tuturnya. (Irwanda/ABW)