Istri dan Keponakan DPO yang Ditembak Mati di Solsel Beri Keterangan di Polda Sumbar

Istri dan Keponakan DPO yang Ditembak Mati di Solsel Beri Keterangan di Polda Sumbar

Istri dan dua keponakan Deki Susanto, DPO yang ditembak mati polisi saat akan memberikan keterangan di Polda Sumbar. (foto: Irwanda/langgam.id)

Langgam.id - Kasus tembak mati terhadap seorang DPO bernama Deki Susanto di Solok Selatan (Solsel) terus berlanjut. Pascapenetapan tersangka dan ditahannya satu personel, kini kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Saksi-saksi tersebut berasal dari keluarga Deki Susanto yang melihat proses penangkapan berujung penembakan. Para saksi terdiri dari istri dan dua keponakan Deki Susanto.

Pantauan langgam.id, keluarga Deki Susanto tiba di Polda Sumbar sekitar pukul 10.51 WIB, Selasa (2/2/2021). Mereka juga didampingi kuasa hukum mereka yang berasal dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pergerakan Indonesia.

Tampak istri Deki Susanto juga membawa sang buah hati yang masih berusia sekitar empat tahun. Selanjutnya, rombongan tersebut naik ke lantai empat Mapolda Sumbar.

Baca juga: Personel Polres Solok Selatan yang Tembak Mati DPO Ditahan Polda Sumbar

Hanya tiga orang yaitu istri serta dua keponakan Deki Susanto yang masuk ke ruangan penyidik Subdit 1 Ditreskrimum Polda Sumbar untuk memberikan keterangan. Hingga saat ini, mereka masih dilakukan pemeriksaan.

"Hari ini penyidik Polda Sumbar sudah bertindak dengan cepat, yaitu masuk ke tahap penyidikan dengan cara memeriksa dan mengambil keterangan saksi yang melihat peristiwa tersebut," ujar salah seorang kuasa hukum keluarga Deki Susanto, Guntur Abdurrahman di sela pemeriksaan, Selasa (2/2/2021).

Menurut Guntur, ketiga keluarga Deki Susanto yang diminta keterangan ini berada di lokasi kejadian saat proses penangkapan. Bahkan, istrinya juga sempat merekam video.

"Istri korban yang melihat langsung suaminya ditembak mati dan sempat merekam video yang viral itu. Kemudian dua keponakan korban yang berada di rumah juga melihat orang segerombolan datang yang kemudian diketahui polisi," katanya.

Seperti diketahui, proses penangkapan berujung penembakan Deki Susanto terjadi pada 27 Januari 2021 sekitar pukul 14.30 WIB. Klaim pihak kepolisian, penembakan dilakukan karena Deki Susanto melakukan perlawanan dan melukai petugas.

Namun pihak keluarga Deki Susanto melalui kuasa hukumnya membantah semua kronologi yang diberikan pihak kepolisian. Pihak keluarga mengklaim Deki tak melakukan perlawanan dan mengunakan sejata tajam.

Akibat penembakan ini pun berujung penyerangan Polsek Sungai Pagu oleh massa. Bahkan massa juga sempat melakukan pemblokiran jalan. (Irwanda/ABW)

Baca Juga

Komisi III DPR RI dijadwalkan memanggil Kapolda Sumatra Barat, Kapolres Solok Selatan, serta Kadiv Propam Polri pada Kamis (28/11/2024).
Komisi III DPR Akan Panggil Kapolda Sumbar, Soroti Pengawasan Penggunaan Senjata Api
Penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar (34) oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang
Penembakan di Polres Solsel, PBHI Sumbar Desak Evaluasi Perlindungan Pejuang Lingkungan
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatra Barat menyebut insiden penembakan Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto
Kasus Penembakan Kasatreskrim Solsel, WALHI Sumbar Sebut Ini Tragedi Kejahatan Lingkungan
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menduga penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar,
Ketua Komisi III DPR RI Duga Penembakan di Polres Solok Selatan Pembunuhan Berencana
Komisi III DPR RI akan mendatangi Polda Sumatera Barat (Sumbar) dan Polres Solok Selatan untuk meninjau langsung kasus penembakan yang
Komisi III DPR RI Akan ke Sumbar, Tinjau Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Peristiwa tragis menimpa Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar yang meninggal akibat penembakan Mapolres Solok Selatan,
Profil AKP Ulil, Perwira Berprestasi yang Gugur dalam Insiden Penembakan di Solok Selatan