Langgam.id-Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Resort Pasaman Barat memperingatkan warga akan habitat buaya yang ada di Sungai Batang Sikabau. Hal ini terkait dengan ditemukannya seorang warga yang meninggal diduga diterkam buaya di aliran sungai pada Selasa (19/1/2021).
Kepala BKSDA Sumbar Resort Pasaman Barat Ade Putra mengatakan, sungai tersebut memang merupakan habitat buaya. Namun, selama ini belum pernah ditemukan kasus orang diserang buaya di lokasi tersebut.
"Sebelumnya tidak pernah ada penyerangan, tapi beberapa ekor ternak anjing warga dilaporkan pernah dimangsa buaya," katanya, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Warga Pasaman Barat yang Diterkam Buaya Ditemukan Meninggal Dunia
Berdasarkan hasil identifikasi sementara, di sekitar lokasi kejadian diketahui ada sekitar 4 atau 5 ekor hewan dengan nama latin Crocodylus Porosus tersebut. Ia mengingatkan agar warga yang masuk ke area sungai agar berhati-hati.
"Sungai bukan berarti tidak boleh dimasuki, tapi diharapkan untuk masyarakat hati-hati dan waspada, terutama ketika musim penghujan dan musim kawin buaya," katanya.
Selain itu, menurutnya sejumlah sungai besar yang ada di Pasaman Barat memang menjadi habitat buaya dan mulai meresahkan masyarakat. Pihaknya merencanakan akan melakukan survei populasi diseluruh lokasi sungai muara yang diduga terdapat banyak buaya.
"Kita akan melakukan survey. Kita rencanakan pada tahun 2021 ini," ujarnya.
Dia mengatakan, setelah melakukan survey pihaknya akan tentukan upaya konservasinya. "Tentu langkah ini akan kita koordinasikan dengan Pemkab Pasaman Barat dan instansi terkait lainnya," sambungnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, seorang warga Ujung Gading Pasaman Barat, Rusdi (40) pada Minggu (17/1/2021) sekitar pukul 13.30 hilang diduga diterkam buaya. Korban akhirnya ditemukan pada Selasa (19/1/2021) pagi mengapung dalam keadaan meninggal dunia.(Rahmadi/Ela)