Langgam.id- Penyelenggaraan Festival 10 Ribu Bakcang Ayam dan Lamang Baluo Kota Padang yang digelar di Jalan Batang Arau berlangsung suskes. Festival perpaduan dua kuliner khas dari etnis berbeda ini juga berhasil menyabet dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Dua yang berhasil dibukukan ke dalam rekor MURI yakni, pembuatan 10 ribu bakcang ayam dan 10 ribu lamang baluo. Kedua makanan khas ini diletakkan di dalam gerobak panjang sesuai kebudayaan asalnya. Bakcang ayam di gerobak kepala naga dan lamang baluo di gerobak kepala kerbau.
Senior Manager MURI Awan Rahargo mengatakan, pihaknya hadir dalam agenda festival tersebut untuk mencatat sebuah peristiwa superlatif. Yaitu, kegiatan yang terukur dan termasuk dalam kriteria rekor MURI.
"Festival pembuatan 10 ribu bakcang ayam dan lamang baluo ini kami catat sebagai peristiwa superlatif yang masuk dalam kriteria terbanyak," kata Awan di lokasi festival, Jumat (7/6/2019).
Awan mengatakan, festival ini merupakan kolaborasi antara dua kultur masyarakat Minangkabau dan Tionghoa dengan makanan masing-masing. Ini adalah perpaduan yang unik dalam jumlah yang cukup banyak.
"Tentu saja kami mengapresiasi kegiatan yang menggelorakan semangat kebangsaan," katanya.
Awan juga menyebutkan, MURI sebelumyan pernah mencatat rekor membuat bakcang sebanyak 1.087 kue saat perayaan Imlek yang diselenggarakan tahun 2010 lalu di Kota Tanggerang.
"Otomatis, rekor itu dipecahkan festival 10 ribu bakcang ayam dan 10 ribu lamang baluo di kota Padang ini," ujarnya.
Menurut Awan, timnya telah melakukan verifikasi terhadap 10 ribu bakcang ayam dan 10 ribu lamang baluo. Sampai saat ini belum pernah ada dalam catatan MURI rekor 10 ribu bakcang dan 10 ribu lamang baluo.
Sementara itu, ketua panitia Alam Gunawan memastikan, pihaknya akan terus mengadakan festival ini tentunya dengan mempertahankan rekor terbanyak.
"Kalau ada yang berani buat 15 ribu kita buat 20 ribu, kalau ada berani buat 20 ribu kita berani buat 30 ribu, kita tidak akan lepaskan (rekor)," katanya.
Alam mengatakan, 10 ribu bakcang ayam itu dibuat oleh 7 pelaku UMKM yang aslinya warga Tionghoa Padang. Sedangkan lamang baluo dibuat sekitar 25 warga asli Minangkabau. Festival tersebut digelar sejak Kamis (6/6/2019) dan berakhir Jumat (7/6/2019). (Rahmadi/RC)