Langgam.id - Otoritas pasar modal atau PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terjadi penambahan 5.586 investor baru atau single investor identification (SID) sampai November tahun ini, sehingga total investor saham Sumbar mencapai 23.087 SID.
Kepala Perwakilan BEI Sumbar Early Saputra mengatakan peningkatan jumlah investor tahun ini merupakan yang terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini, rekor baru penambahan jumlah investor saham. Walau di tengah pandemi animo masyarakat untuk investasi di pasar modal cukup tinggi," katanya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang menyebabkan terjadinya resesi dan anjloknya pasar modal di awal tahun, tidak menyurutkan masyarakat untuk berinvestasi.
"Segera pulihnya pasar modal dan meningkatnya transaksi saham membuktikan kalau masyarakat memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi untuk berinvestasi di pasar modal," katanya.
Selain rekor penambahan jumlah investor baru, per November 2020 transaksi saham juga mencatatkan rekor baru dengan tembus Rp1,2 triliun.
Sebelumnya, transaksi saham tertinggi terjadi pada bulan September dengan nominal transaksi mencapai Rp850 miliar. Padahal, sepanjang awal tahun, transaksi saham warga Sumbar tergolong rendah akibat dampak Covid-19.
“Transaksi efek ekuitas selama bulan November 2020 sebanyak 264.035 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp1,2 triliun,” ujarnya.
Ia merinci, transaksi sebanyak Rp1,2 triliun itu berasal dari investor asal Kota Padang dengan nilai transaksi Rp896 miliar, asal Kota Bukittinggi Rp73 miliar, asal Kabupaten Sijunjung Rp71 miliar, Kabupaten Tanah Datar Rp34 miliar, dan investor asal Kota Payakumbuh Rp32 miliar.
Sisanya dari 14 kabupaten dan kota lainnya, seperti Kabupaten Agam, Kota Solok, Kota Padang Panjang, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Padang Pariaman. (*/HFS)