DataLanggam – Sejumlah literatur mencatat tanggal 8 Desember dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, setidaknya terjadi dua peristiwa di masa lalu yang terjadi di wilayah Sumbar. Peristiwa itu terjadi pada 1821 dan 1946. Berikut catatan sejarah itu:
8 Desember 1821
Letkol Raaff Tiba di Padang
.
Padang - Pemerintah Hindia Belanda memutuskan mengirim Letnan Kolonel Antonie Theodore Raaff ke Padang. Ia ditugaskan masuk ke pedalaman Sumatra Barat, memerangi Padri. Raaff sampai di Padang pada 8 Desember 1821 dengan membawa 494 serdadu, lima pucuk meriam, 30.000 peluru dan 800 batu api. Raaff ditunjuk karena Belanda kesulitan merebut daerah pedalaman Sumbar yang dikuasai Padri. Belanda memutuskan memperkuat tentaranya dan menunjuk seorang Letkol memimpinnya. Sebelumnya, komandan tentara Belanda hanya seorang kapten.
.
Sumber: Muhamad Radjab, dalam Buku “Perang Padri di Sumatra Barat (1803-1838)” (1964) hlm 56
8 Desember 1946
Rombongan Pemerintah Pusat Sampai di Sumbar
.
Bukittinggi - Rombongan pemerintah pusat yang terdiri dari Menteri Pertahanan Amir Sjarifuddin, Menteri Kemakmuran AK Gani dan Wakil Panglima TRI Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo sampai di Bukittinggi pada 8 Desember 1946. Sebelumnya, rombongan ini dari Medan pada 5 Desember. Di Bukittinggi, rombongan menteri menggelar rapat Residen Sumatra Barat Mr. Sutan Mohammad Rasjid, pimpinan tentara, pamongpraja, pimpinan partai serta barisan rakyat. Menteri Amir dan Gani menjelaskan naskah Perjanjian Linggardjati yang telah diparaf dan selanjutnya diserahkan kepada KNI Pusat oleh delegasi pemerintah Indonesia untuk mendapat persetujuan.
.
Sumber: Departemen Penerangan dalam "Propinsi Sumatera Tengah" (1953) hlm 139