Langgam.id - Transaksi saham masyarakat Sumatra Barat atau ber-KTP Sumbar di Bursa Efek Indonesia (BEI) per November 2020 mencatatkan rekor baru sepanjang transaksi di tahun ini dengan tembus Rp1,2 triliun.
Sebelumnya, transaksi saham tertinggi terjadi pada bulan September dengan nominal transaksi mencapai Rp850 miliar. Padahal, sepanjang awal tahun, transaksi saham warga Sumbar tergolong rendah akibat dampak Covid-19.
Kepala Perwakilan BEI Sumbar Early Saputra mengatakan tingginya angka transaksi tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat Sumbar terhadap pasar modal juga tinggi.
"Transaksi efek ekuitas selama bulan November 2020 sebanyak 264.035 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp1,2 triliun," ujarnya, Minggu (6/12/2020).
Ia merinci, transaksi sebanyak Rp1,2 triliun itu berasal dari investor asal Kota Padang dengan nilai transaksi Rp896 miliar, asal Kota Bukittinggi Rp73 miliar, asal Kabupaten Sijunjung Rp71 miliar, Kabupaten Tanah Datar Rp34 miliar, dan investor asal Kota Payakumbuh Rp32 miliar.
Sisanya dari 14 kabupaten dan kota lainnya, seperti Kabupaten Agam, Kota Solok, Kota Padang Panjang, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Selain meningkatnya transaksi, jumlah investor pasar modal di Sumbar juga mengalami peningkatan sebanyak 5.586 SID (single investor identification) sampai November menjadi 23.087 SID.
"Angka penambahan investor baru sampai November sebanyak 5.5.86 SID, juga rekor karena penambahan terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Early. (*/HFS)