Langgam.id-Jalur Padang-Bukittinggi via Sicincin-Malalak-Balingka (Simaka), tepatnya di Batu Baapik, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, masih tertimbun longsor hingga, Sabtu (28/11/2020).
Longsor terjadi pada Kamis (26/11/2020) dini hari. Sempat dibersihkan, namun lokasi kembali dihantam longsor susulan pada Jumat (27/11/2020). Material longsor yang banyak, membuat pembersihan memakan waktu lebih lama.
Camat Malalak, Ricky Eka Putra mengatakan, saat ini petugas masih bekerja membersihkan material longsor. Dua alat berat diturunkan untuk mengerjakannya.
Kemungkinan alat berat kembali ditambah untuk mempercepat pembersihan material. "Sampai saat ini petugas masih berkerja, jalan masih belum terbuka dan belum bisa dilewati, masih terputus," katanya.
Ia menyebut, material longsor menimbun jalan sepanjang 100 meter, dengan ketinggian sekitar 4 sampai 6 meter yang mengakibatkan jalan provinsi itu putus total. Material terdiri dari kayu, tanah, dan bebatuan.
Pembersihan jalan dilakukan setiap hari sejak pagi hingga sore hari. Selain itu, faktor hujan yang masih sering terjadi di sore hari menyulitkan pembersihan.
"Saat hari hujan, petugas juga akan berhenti bekerja, karena akan berbahaya kalau dipaksakan. Petugas yang bekerja ada dari BPBD kabupaten, PUPR provinsi Sumbar, dari kacamatan, dan TNI Polri," ujarnya.
Pembebasan jalan menurutnya akan memakan waktu beberapa hari. Namun Ricky menargetkan, mulai besok jalan sudah bisa dilewati kendaraan roda dua.
"Paling cepat pembukaan total bisa dilakukan dalam 5 hari ke depan. Tapi kita prioritaskan bisa dibuka untuk roda dua dalam waktu cepat," katanya.
Ia menambahkan, jika hujan masih kerap terjadi di lokasi longsor, ditambah kondisi tanah yang labil di sekitar lokasi, maka pembersihan jalan bisa memakan waktu hingga satu minggu.
“Kita sudah kasih penanda jalan ditutup, tapi ada juga pengendara yang mencoba coba juga, sehingga terpaksa balik arah," katanya.(Rahmadi/Ela)