Langgam.id - Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) adalah salah satu daerah yang berada di zona rawan terhadap bencana, terutama gempa yang berpotensi tsunami. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Pessel mengusulkan penambahan sebanyak 60 shelter kepada pemerintah pusat.
“60 shelter ini meliputi 12 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada, yaitu di Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batangkapas, Sutera, Lengayang, Ranahpesisir, Linggo Sari Baganti, Airpura, Pancungsoal, Lunang, serta di Kecamatan Silaut,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Herman Budiarto, Kamis (5/11/2020).
Herman menjelaskan bahwa usulan penambahan pembuatan shelter di kawasan-kawasan yang berada di zona merah tsunami melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah dilakukan. Namun masih ada beberapa usulan yang belum dapat terrealisasi sampai saat ini.
Selain perencanaan tambahan shelter, BPBD Pessel telah melakukan pemasangan peringatan dini tsunami berupa alat Early Warning System (EWS) sebanyak 11 unit, pembangunan shelter buatan sebayak 4 unit, dan 1 shelter alam.
Herman mengatakan bahwa pihaknya juga terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama yang berada di sepanjang pingir pantai dan daerah perbukitan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana.
"Kita melakukan pembinaan dan pelatikan kepada kelompok siaga bencana(KSB) di setiap nagari. Tujuannya agar masyarakat bisa dengan cepat melakukan evakuasi mandiri ketika terjadi ancaman bencana, baik banjir, gempa, atau tsunami, tutup Herman. (Farhan/ABW)