Langgam.id - Peningkatan produksi sampah jelang dan saat liburan lebaran diprediksi meningkat tajam dibanding hari-hari biasa. Kondisi ini tidak saja menyasar objek-objek wisata, namun juga sepanjang daerah dan perjalanan yang akan dilewati perantau Sumatra Barat (Sumbar).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar Siti Aisyah mengatakan, ledakan arus mudik lebaran dan libur lebaran pastinya akan berdampak positif terhadap perekonomian masyaraka, terutama di kawasan objek wisata. Namun, keramaian di Idul Fitri selalu beriringan dengan peningkatan volume sampah.
"Jika tidak cepat ditangani, sampah akan terus menjadi masalah setiap mudik lebaran. Jalur mudik pun tak luput dari sampah," kata Siti Aisyah di Padang, Jumat (24/5/2019).
Mengantisipasi kebersihan selama mudik lebaran, terang Siti, pihaknya telah mengirimkan surat edaran Gubernur Sumbar. Surat bernomor 660/685/PSLB3PK/DLH-2019 tanggal 21 Mei 2019 itu, ditujukan untuk Bupati dan Walikota di 19 daerah Sumbar.
"Tujuan edaran itu agar semua daerah sama-sama peduli untuk menangani sampah yang akan meningkat selama lebaran Idul Fitri," katanya.
Saat ini, kata Siti, tingkat penanganan sampah di setiap kabupaten dan kota baru di angka 35,47 persen. Hal ini dipicu berbagai persoalan. Mulai dari keterbatasan sarana dan prasarana hingga petugas kebersihan itu sendiri.
"Makanya, Gubernur mengimbau, seluruh daerah bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sampah," katanya.
Selain itu, DLH juga mengajak para pemudik yang menggunakan jalur darat untuk membawa bekal makanan dan minuman dengan tempat isi ulang. Serta, mengurangi pemakaian plastik sekali pakai yang sering dibuang dimana-mana.
"Kami juga wajibkan pemilik toko dan warung untuk menyediakan tempat sampah," pungkasnya. (*/RC)