Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi padi Sumatra Barat tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, menyusul juga turunnya luas lahan panen.
Kepala BPS Sumbar Pitono mengatakan angka sementara perkiraan produksi padi sepanjang Januari - September tahun ini sebesar 1,06 juta ton gabah kering giling (GKG) atau turun 8,34 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,16 juta ton.
"Total perkiraan (angka sementara) produksi padi Sumbar tahun ini sebanyak 1,45 juta ton, atau turun 2,17 persen dari tahun sebelumnya 1,48 juta ton," katanya dalam virtual press conference BPS, dikutip langgam, Rabu (4/11/2020).
Ia menyebutkan potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember tahun ini sebesar 387.250 ton GKG. Sehingga, total potensi produksi pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 1,45 juta ton, atau mengalami penurunan sebanyak 32.160 ton (2,17 persen).
Lebih lanjut, produksi padi tertinggi pada 2020 ini terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 179.960
ton, sementara produksi terendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar 83.410 ton. Sementara tahun lalu, produksi tertinggi terjadi pada bulan Maret.
Adapun, tiga daerah kabupaten dan kota dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2020 adalah
Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Solok. Sementara itu, tiga daerah dengan potensi produksi padi terendah adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota
Bukittinggi, dan Kota Padang Panjang.
"Perkiraan penurunan produksi padi itu juga sejalan dengan hasil survei perkiraan turunnya luas lahan panen," ujarnya.
BPS mencatat luas lahan panen padi sepanjang Januari hingga September 2020 sebesar 227.490 hektar,
atau mengalami penurunan sekitar 15.630 hektar sekitar 6,43 persen dibandingkan 2019 yang mencapai
sebesar 243.120 hektar.
Sementara itu, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember tahun ini sebesar 81.880 hektare. Dengan demikian, total potensi luas panen padi pada 2020 mencapai 309.370 hektar, atau mengalami penurunan sekitar 2,310 hektar (0,74 persen) dibandingkan tahun lalu yang mencapai 311,670 hektar. (HFS)