Langgam.id - Dua anggota TNI yang jadi korban pengeroyokan rombongan komunikasi Harley Davidson Owner Grup (HOG) Siliwangi Bandung di Bukittinggi masih mejalani perawatan di rumah sakit. Meski begitu, kondisi keduanya semakin membaik.
Hal itu disampaikan Komandan Kodim (Dandim) Agam Letkol Arhanud Yosip Brozti Dadi. Dia menyebut kedua prajuritnya itu mengalami trauma di kepala.
"Anggota sudah berangsur membaik, (tapi) belum keluar dari rumah sakit. (Kondisinya) ada trauma di kepala," ujarnya, Selasa (3/11/2020).
Saat pengeroyokan terjadi, seorang ibu-ibu juga sempat melerai. Yosip pun mengapresiasi ibu tersebut karena mencegah anak buahnya mengalami cedera lebih parah.
“Kita terima kasih kepada ibu itu, kan ibu itu sudah melerai,” ucapnya.
Yosip mengungkapkan, saat pengeroyokan berlangsung ibu ini kebetulan melintas di lokasi kejadian. Apabila ibu itu tidak menahan atau melerai, bisa jadi tindakan kelompok motor gede semakin menjadi.
“Mungkin kalau ibu itu tidak menahan atau melerai, kan bisa orang bertindak lebih jauh. Ibu ini memang kebetulan lewat, karena melihat aksi pengeroyokan lalu berhenti,” jelasnya.
Seperti diketahui, dua prajurit TNI yang mendapat tindakan penganiayaan itu berpangkat Serda masing-masing berinisial M dan Serda Y bertugas di Satuan Intel Kodim 0304/Agam. Sedangkan kasus ini terus diproses Polres Bukittinggi.
Lima orang yang tergabung dalam komunitas HOG Siliwangi Bandung Chapter telah ditetapkan tersangka dan ditahan. Mereka berinisial TR alias T (33), HS alias A (48), JAD alias D (26) MS (49) dan B (18). Terhadap para tersangka pun dijerat pasal 170 juncto 351 KUHPidana dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. (Irwanda/ABW)