DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 30 Oktober dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa yang bertempat atau terkait dengan Sumbar di masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:
30 Oktober 1945
Rombongan Pemuda dari Jawa Sampai di Sumbar
.
Sumbar - Rombongan pemuda yang dipimpin oleh Kamal dan Karim Halim sampai di Sumatra Barat (Sumbar). Mereka dikirim oleh Kementerian Penerangan yang saat itu dipimpin Mr. Amir Sjarifuddin. Para pemuda tersebut dikirim ke Sumatra untuk menggelorakan perjuangan, mempertahankan kemerdekaan. Mereka menceritakan pertempuran melawan Sekutu dan Jepang di Pulau Jawa dan berharap perjuangan yang sama juga dilakukan di Sumbar, Riau dan Jambi.
.
Sumber: Djawatan Penerangan dalam "Sumatera Tengah" (1954) hlm 95
30 Oktober 1987
Hasan Basri Durin Dilantik Jadi Gubernur Sumbar
.
Padang - Menteri Dalam Negeri Soepardjo Roestam melantik Hasan Basri Durin sebagai gubernur Sumatra Barat menggantikan Azwar Anas pada 30 Oktober 1987. Hasan sebelumnya mendapat suara terbanyak dalam pemilihan di DPRD Sumbar pada 23 September 1987 dengan 32 dari 44 suara. Rektor Unand Jurnalis Kamil dan Pembantu Rektor IAIN Imam Bonjol Fauzan, dua calon lainnya masing-masing memperoleh 7 dan 5 suara. Hasan lahir pada 15 Januari 1935 di Jaho, Kecamatan X Koto, Tanah Datar. Ia pernah menjadi Pj Wali Kota Jambi (1966-1967), Wali Kota Padang (1973-1983), Pembantu Gubernur Wilayah II Sumbar (1983-1987) dan Menteri Agraria/Kepala BPN (1998-1999).
.
Sumber:
- Hasan Basri Durin dalam "Catatan Seorang Pamong" (1997) hlm 191
- Dioni Ansyah Putra dkk dalam "Profil 200 Tokoh & Pemuka Masyarakat Minang" (1997) hlm 214-217
30 Oktober 2017
Pasar Atas Bukittinggi Terbakar
.
Bukittinggi - Pasar Atas Bukittinggi terbakar habis pada 30 Oktober 2017. Pasar yang diresmikan Presiden Soeharto pada 7 Agustus1974 tersebut merupakan salah satu pusat grosir terbesar di Sumatra Barat. Kebakaran yang menghanguskan ratusan kios dan toko tersebut mengakibatkan kerugiannya mencapai Rp1,5 triliun. Pasar yang disebut dalam Bahasa Minang sebagai Pasa Ateh itu kembali dibangun dengan anggaran mencapai Rp292 miliar dan sudah diresmikan pada 18 Juni 2020 yang lalu.
.
Sumber:
- bukittinggikota.go.id
- langgam.id