9 Januari dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat

9 Januari dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat

Hari Ini dalam Catatan Sejarah. (Ilustrasi: Syafii/Langgam.id)

DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 9 Januari dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa yang bertempat atau terkait dengan Sumbar di masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:

9 Januari 1833
Pemerintah Hindia Belanda Atur Pendirian Landraad di Minangkabau
.
Sumatra Barat - Pemerintah Hindia Belanda mewajibkan pendirian satu pengadilan rendah (Landraad) untuk setiap pusat wilayah Minangkabau. Ketentuan itu diterbitkan dengan surat resmi tertanggal 9 Januari 1833, Pemerintah jajahan juga mengatur, Landraad tersebut menerapkan hukum yang sesuai dengan kebiasaan yang sudah ada dalam setiap wilayah itu. Sengketa antara pribumi harus lebih dahulu diputuskan oleh pemerintahan nagari. Untuk sengketa yang demikian, Landraad berfungsi sebagai pengadilan banding .
.
Sumber:
Keebet von Benda-Beckmann dalam "Goyahnya Tangga Menuju Mufakat: Peradilan Nagari dan Pengadilan Negeri di Minangkabau" (2000) hlm 6

9 Januari 1904
Surat Kabar Aksara Arab Melayu "Alam Minangkerbau" Terbit
.
Padang - Surat Kabar Mingguan "Alam Minangkerbau" terbit di pertama kali di Padang pada 9 Januari 1904. Surat kabar milik orang Minamg ini terbit setiap Sabtu. Kehadirannya memeriahkan memeriahkan suasana pers di awal abad ke-20 tersebut. Antara 1900 hingga 1905, di Padang muncul 11 penerbitan surat kabar.
.
Sumber:
- Ahmat Adam dalam "Suara Minangkabau: Sejarah dan Bibliografi Akhbar dan Majalah di Sumatera Barat 1900-1941" (2012) hlm 40
- Sastri Sunarti dalam "Kajian Lintas Media" (2014) hlm 102

9 Januari 1927
Tentara Hindia Belanda dan Kantor Asisten Demang Diserang
.
Pasar Ambacang - Massa menyerang tentara Hindia Belanda dan kantor Asisten Demang di Pasar Ambacang (kini masuk wilayah Kota Padang, sekitar 9 kilometer dari pusat kota) pada 9 Januari 1927. Setelah serangan tersebut, polisi Hindia Belanda menangkapi sejumlah orang yang dinilai menjadi otak dan pelaku penyerangan, termasuk Patai Rajo Jambi. Patai adalah tokoh anti penjajah di Padang yang dicap Belanda sebagai kriminal.
.
Sumber: Rusli Amran dalam "Padang Riwayatmu Dulu" (1986) hlm 114

9 Januari 1958
Perwira Militer Sumatra dan Sulawesi Gelar Pertemuan
.
Sungai Dareh - Sejumlah perwira militer Sumatra dan Sulawesi mengadakan pertemuan di Sungai Dareh (kini masuk wilayah Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat). Dalam pertemuan itu, hadir antara lain Ahmad Husein, M. Simbolon, Zulkifli Lubis, Dahlan Djambek dan Ventje Sumual. Pertemuan berlangsung selama dua hari di sebuah sekolah setelah gagalnya rencana pertemuan dengan KSAD Jenderal AH Nasution untuk menyelesaikan masalah. Pertemuan Sungai Dareh ini menjadi awal dari pergolakan PRRI-Permesta yang dinilai pemerintah pusat sebagai pemberontakan, sehingga dihadapi dengan cara militer.
.
Sumber:
- Mestika Zed dan Hasril Chaniago dalam "Ahmad Husein: Perlawanan Seorang Pejuang" (2001) hlm 234-235

Catatan: Tulisan ini diperbarui dan dilengkapi pada 9 Januari 2021 (HM)

Baca Juga

MSI Sumbar Dorong Penetapan Cagar Budaya Melalui Tahapan Akademik
MSI Sumbar Dorong Penetapan Cagar Budaya Melalui Tahapan Akademik
Robohnya Batu Bata Sejarah
Robohnya Batu Bata Sejarah
Seminar Front Palupuh Ungkap Perlawanan Sengit Menghadang Belanda 74 Tahun Lalu
Seminar Front Palupuh Ungkap Perlawanan Sengit Menghadang Belanda 74 Tahun Lalu
29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
29 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
27 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
27 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
26 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat
26 November dalam Catatan Sejarah Sumatra Barat