Langgam.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 440/5876/SJ tentang Antisipasi Penyebaran Covid-19 2019 pada libur nasional dan cuti bersama tahun 2020. Di dalam surat edaran tersebut tercantum beberapa butir, diantaranya imbauan kepada masyarakat untuk menghindari perjalanan di libur panjang dan kedisiplinan protokol kesehatan covid-19.
“Surat Edaran ini tolong dapat diterima dan sekaligus diterjemahkan kembali, semua kembali kepada local wisdom, karakterik wilayah masing-masing. Ini silahkan mengambil dengan rapat Forkopimda mengambil keputusan,” kata Tito Karnavian pada Rapat Koordinasi Antisipasi libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW, seperti dikutip dari Tempo.co, Kamis (22/10/2020).
Menurut Tito, pelaksanaan antisipasi kerawanan penularan covid-19 selama libur panjang itu harus dilakukan secara bersama-sama oleh kepala daerah dengan Forkopimda. Untuk itu, keberhasilannya sangat ditentukan oleh kekompakan seluruh pihak tersebut. Apabila ada yang melanggar di daerah tersebut, berarti pengendaliannya tidak berjalan dengan baik
“Prinsip satu saja ukurannya kalau nanti di media muncul kerumunan, yang tidak bisa menjaga jarak, teman-teman Forkopimda daerah itu dapat dikatakan gagal, tidak kompak, kira-kira begitu. Kekompakkan rekan-rekan menjadi kunci,” tegas Tito.
Tito menambahkan, setelah rapat koordinasi (rakor), kepala daerah diharapkan bersama Forkompinda melakukan rapat untuk mengidentifikasi potensi kerawanan penularan di daerah masing-masing. Selain itu, Tito meminta kepala daerah mengaktifkan kembali mekanisme pertahanan pengendalian covid-19 seperti saat lebaran Idul Fitri lalu.
“Antisipasi, identifikasi dan lakukan koordinasi dengan semua stakeholder: hotel, restoran, tempat wisata, dan lain-lain,”ujar Tito
Selain itu, Tito Karnavian meminta agar potensi bencana yang mungkin muncul selama libur panjang juga diantisipasi, khususnya bencana Hidrometeorogi. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem akan melanda Indonesia, terutama wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan sebagian wilayah timur Indonesia.
“Persiapkan diri, lingkungan dari potensi bencana hidromet. Berdasarkan prediksi BMKG, banjir, longsor yang sudah terjadi di beberapa tempat,” ucapnya. (Dian/ABW)
