Langgam.id - Pasar Rabu Tani (PRT) menjadi jawaban beroleh pangan bersih, sehat dan aman dari risiko paparan covid-19. Sebab, PRT memastikan tak ada kontak fisik yang kentara antara produsen dengan konsumen.
Kurir dan juga para pengemudi Gojek memainkan peran penting dalam memastikan belanja pangan di PRT aman di tengah pandemi, selain tersedianya platform digital sebagai gelanggang transaksi.
PRT beralamat di Palimo Cluster, Jl. Sungai Balang, No. 29, Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang, merupakan inisiatif usaha Koperasi Mandiri dan Merdeka (KMDM) yang didirikan civitas akademika Universitas Andalas. Tujuannya adalah mengorganisir petani sekitar kampus sekaligus menampung hasil pertaniannya, dan memastikan ketersediaan pangan di masa pandemi.
Sehingga roh koperasi melekat erat pada tubuh PRT. Selain menjadi model usaha anggota Koperasi MDM, PRT juga telah mengalirkan banyak rezeki untuk petani sekitar kampus dan juga para pengemudi Gojek.
PRT dihadirkan oleh KMDM sejak awal tahun ini, namun pengelolaan benar-benar berekosistem digital sejak awal Juli, dengan dilahirkannya www.pasarrabutani.com. Situs ini memastikan belanja pangan atau pun nonpangan di PRT juga semakin mudah dan aman dari sisi bisnis, dan juga minim terpapar potensi covid-19.
Artinya, cukup berdiam di rumah, lalu mengakses www.pasarrabutani.com, dipastikan akan mendapatkan bahan pangan maupun nonpangan yang diantar langsung oleh pengelola, kadang kurir, termasuk pengemudi Gojek.
Platform digital www.pasarrabutani.com, sejatinya dihadirkan untuk memudahkan konsumen dalam memesan barang yang diinginkan. Tapi lebih substansi lagi, hadir di kala pandemi, agar mendapatkan pangan secara aman dalam konteks protokol kesehatan.
Hadir sejak awal Juli 2020 atau di tengah pandemi yang bermekar, PRT turut memainkan peran penting dalam ketersediaan pangan di Kota Padang. Setiap hari, ada puluhan orang belanja melalui situs ini.
Ketua Koperasi MDM, Virtuous Setyaka mengatakan, pihaknya mendampingi para produsen sampai tahap memberikan fasilitasi pelatihan melalui kerja sama dengan pihak lain.
Ia mencontohkan, suatu hari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas menyelenggarakan 'Pelatihan Keamanan Pangan' dengan menghadirkan Dinas Kesehatan, BPOM, dan lain-lain. Momen itu kemudian dimanfaatkan dengan mengajak para produsen PRT untuk ikut serta sebagai peserta aktif.
Alhasil, para produsen mendapat kunjungan lapangan, dan kemudian memperoleh sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) serta Sertifikasi Kelayakan Pengolahan (SKP).
Virtuous menjelaskan, sebenarnya dari awal ada PRT, pihaknya menggunakan penjualan daring. Namun masih sebatas promosi di media sosial dan aplikasi pesan pendek WhatApp (WA). Dan harus dikelola secara manual.
“Karena kita menyadari perubahan dinamika zaman dan melek teknologi. Kebetulan ada pula pandemi Covid-19 yang membuat interaksi langsung menjadi terbatas. Kita sesungguhnya memanfaatkan semua produk teknologi informasi dan komunikasi untuk menyelenggarakan PRT, bahkan KMDM sebagai koperasi. Sehingga KMDM dengan PRT yang memasarkan produk secara daring membuktikan KMDM sebagai koperasi platform juga,” bebernya.
Masa pandemi ini, menurutnya justru momentum untuk meningkatkan penjualan via daring baik pakai website maupun WA.
“Website memberi kemudahan berbelanja, tinggal pilih barang sesuai kebutuhan, transfer sesuai tagihan, tunggu barang di rumah atau kantor sesuai alamat pengantaran,” ujarnya, kemarin.
Selain itu juga hemat waktu bagi para pelanggan yang sibuk bekerja, dimana tidak sempat berbelanja langsung ke pasar atau warung yang jual bahan pangan.
“Selain itu tentu saja mengimplementasikan protokol kesehatan lebih optimal di masa pandemi,” ujarnya.
Virtuous mengatakan, sebenarnya prinsip KMDM juga selalu mencoba melibatkan lebih banyak pihak untuk bekerja dan berkesempatan menambah pemasukan.
“Karena begitulah salah satu cara kita memaknai berkoperasi, bahwa terpenting membuka seluas-luasnya akses penghidupan kepada siapapun yang mau bekerja,” katanya.
PRT hadir disaat pandemi masih berada di puncak, dan enggan turun. Oleh karena itu, pengelola PRT menyadari betul, bahan pangan yang dijual PRT harus benar-benar sehat dan aman dikonsumsi oleh konsumen. Kepastian ini harus dijaga betul dari hulu hingga hilir.
“Kita berpikir dari hulu ke hilir. Agar produk pangan sehat, bersih, dan aman dikonsumsi oleh para konsumen, maka kita juga harus meminta ke para produsen untuk memenuhi kriteria tersebut. Untuk itu, kesadaran dalam produk pangan sehat, bersih, dan aman harus dimiliki oleh para produsen, konsumen, bahkan operator di PRT,” kata Virtuous Setyaka.
Salah satu produsen yang setia memasok barang untuk PRT adalah Brian Permana, pemilik Hidroponik 55. Kebun hidroponiknya berada persis di belakang rumah toko (ruko) yang menjadi kedai PRT. Lahan maupun ruko ini milik Munzir Busniah, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Andalas.
Baik Brian maupun Munzir juga tercatat sebagai anggota Koperasi MDM. Pada prinsipnya, baik produsen maupun konsumen boleh, bahkan dianjurkan menjadi anggota koperasi ini.
Brian sejak koperasi tegak, menjadi pemasok utama untuk sayur-sayuran organik. Brian mengatakan, jenis sayuran yang dipasok untuk PRT antara lain, mint, kale, kangkung, pakcoy, caisim, mint.
Sayur-mayur itu dipetik dari perkebunan sistem hidroponik yang luasnya hanya 20x10 meter.
Meski lahannya sempit, pola hidroponik mampu menghasilkan tanaman secara produktif. Kebersihan juga terjaga. Konsep organik menggaransi sayuran ini tidak terkontaminasi pestisida, sehingga dipastikan aman dan menyehatkan bagi tubuh.
“Selain tidak menggunakan pestisida, yang jelas pas panen juga kita cuci. Kami juga packing sealer (kedap udara),” ujarnya.
Brian mengutarakan, pasokan untuk PRT saat ini rutin dilakukan tiap Jumat dengan kuantitas 40 pack (longgok beragam sayuran), dengan harga rata-rata Rp.10 ribu per longgok.
Dari jumlah itu, ia meraup omset dari PRT rata-rata Rp.500 ribu per minggu.
Brian sebagai produsen tetap adalah bagian denyut Koperasi MDM melalui PRT. Ia melaluinya sejak sistem manual hingga ekosistem digital saat ini.
Menurutnya, platform digital yang dilahirkan PRT, sangat bagus, dan memudahkan promosi barang yang dipasoknya. "Bayangkan, saat kita mungkin tengah menanti panen, bahkan baru pembibitan, sudah ada yang mesan (pemesanan) setelah melihat item kita di www.pasarrabutani.com," ungkapnya.
www.pasarrabutani.com
Mulanya sistem penjualan pangan dan nonpangan PRT ditopang oleh aplikasi pesan pendek WhatsApp. Ini diandalkan sejak awal berdiri pada bulan Januari hingga bulan Juni. Namun dengan pola marketing via WhatsApp (WA) dirasa agak merepotkan karena promosi dan rekapitulasinya mesti dilakukan secara manual.
Sehingga terpikirlah untuk membuat website seperti e-commerce. Nama yang dipilih adalah www.pasarrabutani.com. Website ini dibikin sama anak Politeknik Negeri Padang, dan mulai diluncurkan awal Juli 2020 menggantikan sistem penjualan lewat WA.
Direktur PRT Eli Ratni menilai, inovasi pemasaran PRT dengan melahirkan platform digital, sangat signifikan dalam mengenalkan PRT lebih luas, sekaligus memudahkan dalam penjualan serta pembukuan.
Melalui situs www.pasarrabutani.com, semua produk bisa dilihat oleh lebih banyak konsumen, konsumen punya waktu tak terbatas untuk mengunjungi kedai digital ini, konsumen bebas melakukan pemesanan kapan saja dalam 24 jam.
Eli menambahkan, khusus untuk konsumen di Kota Padang, invoice (faktur) belanjaan bisa langsung tercetak, lengkap dengan ongkos kirim, cara bayar, dan sebagainya.
“Pengelola PRT lebih mudah melakukan laporan (report) transaksi, karena sudah terekap semua di sistem,” ujarnya.
Eli mengatakan, tren jumlah transaksi cenderung meningkat seiring sosialisasi cara belanja online (daring) di pasarrabutani.com dan dibantu pelayanan via WA operator.
“Jadi konsumen bisa chat saja apa yang akan dibeli, nanti operator yang akan input item belanjaan ke website sehingga terbit invoice,” tukasnya.
Operator sekaligus Manajer Harian PRT Trioga Surya Adi Wijaya menambahkan, website memudahkan bagi konsumen untuk tahu jumlah belanja, karena ada cart (gerobak belanja), checkout, dan baru bayar.
Adanya situs di internet ini menjadikan order bisa dilakukan kapan pun. Dan bisa disimpan dulu karena ada fitur simpan, Misal Selasa simpan ini, itu, Rabu ini, itu. Kemudian, akan diantarkan oleh kurir atau pun memakai jasa pengemudi Gojek pada hari pengantaran yakni Selasa, Kamis, Sabtu.
“Ada fitur troli belanja memudahkan konsumen. Selain itu konsumen bisa mereview dan memberi best seller. Semuanya muncul di tampilan website, termasuk juga dengan barang yang sering dipesan atau populer. Ini tentu bisa menjadi bahan pertimbangan oleh konsumen,” imbuhnya.
Sementara untuk pengelola PRT, katanya, pekerjaan semakin mudah dan efisien. Ia mengakui, jika sebelumnya susah merekapitulasi pesanan yang sifatnya beragam dan dengan kuantitas banyak, maka adanya website, semua rekapitulasi berjalan otomatis.
Ia mencontohkan, pesanan ada 10; sebagian berbeda-beda, sebagian sama. Otomatis pesanan hari itu dikalkulasikan. Misal mentimun 4 orang, itu otomatis menjadi 4 pesanan. Sisanya, seperti beras 2 orang, maka otomatis tercatat ada 2 orang yang belanja beras, demikian seterusnya.
Selain itu, website memudahkan bagi pengelola membuat faktur, karena langsung otomatis menjadi faktur ketika pesanan sudah diokekan. Selanjutnya, faktur tinggal dicetak dengan kertas (print) atau cetak secara digital (format Pdf).
Kehadiran platform digital ini juga terasa dalam rekapitulasi sirkulasi barang alias pangkalan data (database). Misal beras berapa laku seminggu ini, sayur-sayuran berapa habisnya. Penjualan tercatat, sisa barang pun demikian. “Jadi kita tahu putaran barang. Sehingga pesanan bisa ditakar berapanya," kata Yoga.
Hal ini berkebalikan jika tetap mengandalkan aplikasi pesan pendek seperti WA saja. "Repotnya pakai WA, merekap dan bikin invoice secara manual. Jadi tidak ada database," ujar Yoga.
Website pasarrabutani.com juga memberi kepastian soal keamanan bertransaksasi di platform digital. Pasalnya, dicantumkan alamat yang jelas, pengelola yang jelas, rekening bank transfer dengan keterangan lembaga yang sangat jelas, serta verifikasi akan dilakukan oleh admin atau operator.
Saat ini, situs digital ini telah dikunjungi hampir 6000 pengunjung sejak pertama kali diluncurkan. Rata-rata ada 50 pengunjung per hari.
Dewi Anggraini adalah salah satu pelanggan setia PRT. Ia sangat mengandalkan PRT untuk mendapat pasokan pangan di masa pandemi ini.
Ia aktif belanja sejak awal berdiri dengan sistem manual, hingga ekosistem digital saat ini.
Dewi mengaku, keberadaan PRT di tengah pandemi sangat bermanfaat sekali . Sebab, sebutnya, kurva covid yang terus naik, ada ketakutan ke luar rumah, apalagi ke pasar.
“Jadi semua kebutuhan dipesan di PRT,” kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas ini.
Kian ke sini, menurutnya, PRT semakin menunjukkan peningkatan dari sisi keamanan dan kebersihan dalam berbelanja. Apalagi adanya platform digital PRT_ www.pasarrabutani.com, semakin memudahkan untuk melakukan pemesanan barang yang dibutuhkan.
“Keamanannya oke, karena sudah dikemas dengan cukup baik, diantar juga oleh kurir yang dipercaya langsung oleh manajemen PRT. Untuk kebersihan, sudah baik juga. Cuma perlu ada peningkatan kemasan,” tandasnya.
Pelanggan PRT lainnya, Rahmi Awalina juga mengakui, setelah adanya website, belanja di PRT memudahkan pihaknya sebagai konsumen.
"Produk sudah beragam dan kita lebih nyaman melihat dengan web produk apa yang tersedia," ujarnya.
Dia menilai, akan lebih bagus lagi kalau PRT bisa bekerja sama dengan aplikasi Gojek, agar produk yang dipasarkan melalui www.pasarrabutani.com, bisa lebih cepat diantarkan ke segala penjuru Kota Padang dan mungkin luar Padang, yang masih bisa dijangkau oleh aplikasi Gojek.
Artinya, waktu pengantaran yang biasanya 3 kali seminggu, sekarang bisa dilakukan setiap hari.
"Dan tentunya karena konsumen semakin banyak, akan mendatangkan keuntungan yang lebih besar untuk PRT dan Koperasi MDM tentunya," bilang Rahmi.
Ingin Bermitra dengan Gojek
Pengelola PRT menyadari platform digital yang dihadirkan belum ideal seperti e-commerce kelas kakap yang punya promosi masif dan dikenal luas oleh publik Indonesia.
Wajar saja, karena PRT adalah salah satu unit usaha Koperasi MDM, yang dirintis dari modal yang kecil, hasil patungan anggota koperasi. Maka pembangunan website www.pasarrabutani.com dengan alokasi anggaran yang terbilang kecil, merupakan ide dan inovasi luar biasa dari sebuah koperasi.
Meski begitu, kehadirannya sudah dirasakan betul sangat membantu pemasaran produk dari PRT. Kelemahan di sana sini, bagi pengelola adalah wajar, dan menjadi cambuk untuk menguatkannya.
Paling terasa adalah pengantaran barang. Sebab keterbatasan pekerja, pengantaran hanya dilakukan 3 kali seminggu yakni, Selasa, Kamis, Sabtu. Sehingga pihak pengelola merasa, kolaborasi dengan aplikasi transportasi seperti Gojek menarik ditindaklanjuti.
Tentunya dalam bentuk jalinan kerja sama dengan skema yang jelas.
Selama ini pengemudi Gojek termasuk menjadi pendulum dari skema pemasaran PRT secara daring. Pengemudi Gojek menjadi andalan bagi produsen untuk mengantarkan barang ke kantor sekaligus kedai PRT di jalan Sungai Balang, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Selain itu, pengemudi Gojek juga sering menjadi tumpuan, baik bagi konsumen langsung atau pun pengelola PRT untuk mengantarkan barang pesanan pembeli. Dalam hal ini, pemesan Gojek dilakukan secara order pengemudi atau layanan GoSend.
Artinya, relasi PRT dengan Gojek tak terikat, hanya sebatas itu saja; ada yang order Gojek, oleh pengemudi yang beruntung diambil, lalu terjadilah proses pengiriman barang ke konsumen.
"Saya beberapa kali mendapatkan orderan dari konsumen untuk mengambil barang pesanan ke PRT. Sampai di kantor atau gudang PRT, di Sungai Balang, barang pesanan itu telah dibungkus, sehingga dengan cepat bisa saya antarkan langsung ke rumah yang mengorder," cerita Uwan, pengemudi Gojek yang lebih banyak lalu lalang di kawasan Pauh, Padang.
Selain itu, Uwan juga mengaku, berkali-kali mengantarkan produsen ke kantor PRT. Tentunya mereka membawa serta barang yang dipasok untuk komoditi PRT.
Berkelindan dalam menumbuhkembangkan PRT digital, Eli mengemukakan, PRT ke depannya ingin bekerja sama dengan pihak Gojek.
“Kami juga ingin kerjasama dalam proses pembayaran, kalau bisa konsumen juga bisa bayar pakai app Go-Pay. Dan bisa terdaftar di Go-Shop dan Go-Food,” ujar dosen di Fakultas Peternakan Universitas Andalas ini.
Asa pengelola PRT berkolaborasi dengan Gojek sangat pas di masa pandemi. Terlebih, penelitian yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyebutkan, Gojek dianggap menjadi andalan pelanggannya untuk adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi.
Ini tentunya adaptif bagi warga Kota Padang di tengah pemberlakuan Perda Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Penelitian LD FEB UI juga mengungkapkan, mayoritas pelanggan (93%) menganggap keamanan layanan Gojek lebih baik dari standar industri. Mayoritas dari mereka (86%) juga merasa aplikasi Gojek telah membantu beradaptasi dengan kebiasaan baru dan mendukung mereka tetap produktif selama pandemi.
Hal lainnya adalah semangat gotong royong tercermin dari perilaku pelanggan dalam ekosistem Gojek.
Komitmen Gojek memberi kenyamaan bagi pelanggan di masa pandemi ini juga sangat terang, tatkala inisiatif Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan atau dikenal dengan J3K diluncurkan pada bulan Juli lalu.
Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita menjelaskan, inisiatif J3K merupakan upaya Gojek dalam memastikan seluruh ekosistem termasuk mitra dan pelanggan dapat tetap beraktivitas dan menjalani keseharian dengan produktif.
Dia juga menegaskan, inisiatif J3K dihadirkan tanpa ada biaya tambahan.
“Inisiatif ini kami hadirkan tanpa ada pembebanan biaya tambahan karena kami percaya bahwa rasa aman dan nyaman harus diberikan kepada setiap mitra, pelanggan, dan masyarakat luas,” jelasnya, sebagaimana dicuplik dari rilis resmi Gojek.
Jaga Kesehatan di dalam inisiatif J3K merupakan program Gojek dalam menerapkan gaya hidup sehat, terutama bagi para mitranya yang melayani para pelanggan setiap hari.
Salah satu inisiatif utama Jaga Kesehatan adalah mewajibkan pengecekan suhu tubuh bagi mitra driver di 200 titik Posko Aman J3K di berbagai kota besar, serta kewajiban pengecekan suhu tubuh bagi karyawan mitra usaha GoFood.
Sementara Jaga Kebersihan, memastikan kebersihan ekosistem, salah satunya dengan membuat Posko Aman J3K sebagai tempat melakukan disinfeksi kendaraan dan helm, pendistribusian masker, hairnet, dan hand sanitizer bagi para mitra driver.
Sedangkan Jaga Keamanan, Gojek memberikan informasi suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mereka yang dapat dilihat pelanggan di aplikasi. Fitur ini merupakan yang pertama di Indonesia.
“Kami juga mendorong agar pelanggan dapat mengutamakan transaksi menggunakan GoPay untuk menghindari kontak fisik, baik untuk transaksi layanan Gojek atau transaksi di merchant online atau offline,” jelas Nila Marita.
Juru Bicara Satgas Penanganan Dampak COVID-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ari Juliano Gema menilai langkah Gojek sebagai pemain di industri yang tanggap akan situasi pandemi dan membuktikan secara nyata bagaimana perusahaan mengedepankan aspek kesehatan, kebersihan, dan keamanan dalam layanannya bagi masyarakat luas.
"Hal ini sejalan dengan upaya kami untuk membangkitkan perekonomian nasional, termasuk di dalamnya industri pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat," tukasnya,
Umur PRT yang belum genap setahun, setidaknya sudah menunjukkan pertumbuhan yang baik. Secara omset, Eli mengatakan Rp.30-40 jutaan per bulan.
Dan barangkali kerja sama yang mengikat dengan Gojek, akan semakin membesarkan usaha rintisan koperasi ini. Terlebih, seperti temuan lainnya dari penelitian LD FEB UI, mayoritas pelanggan menjadi lebih sering dalam menggunakan layanan-layanan Gojek dibandingkan sebelum masa pandemi.
Rinciannya, 65 persen pelanggan lebih sering menggunakan GoFood, 68 persen pelanggan lebih sering menggunakan GoPay, 57 persen pelanggan lebih sering menggunakan PayLater, dan 36 persen lebih sering menggunakan GoSend.
Bentangan kurva pemakaian layanan-layanan yang disediakan Gojek serta standardisasi pelayanan di masa pandemi, bisa menjadi pedoman PRT bekerja sama dengan Gojek. Kelindan keduanya, bukan saja akan saling membesarkan dalam konteks entitas usaha, melainkan juga kepastian pangan mengalir secara bersih, sehat dan aman sampai ke tangan konsumen.
"Saling menyehatkan, saling membahagiakan," sebagaimana ini menjadi moto Pasar Rabu Tani.