DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 5 Oktober dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa yang bertempat atau terkait dengan Sumbar di masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:
5 Oktober 1946
Residen Rasjid Lantik Divisi Banteng
.
Bukittinggi - Residenan Sumatra Barat Mr. Sutan Mohammad Rasjid melantik Divisi Banteng di Bukittinggi. Panji-panji divisi diterima oleh Komandan Divisi Banteng Letnan Kolonel Ismael Lengah.
.
Sumber:
- Pramoedya Ananta Toer dkk dalam "Kronik Revolusi Indonesia: Jilid II 1946" (1999) hlm 441
5 Oktober 1948
Divisi Banteng Dijadikan 2 Komando
.
Bukittinggi - Divisi IX Banteng yang meliputi Keresidenan Sumatra Barat dan Riau, mulai 5 Oktober 1948 dijadikan 2 komando. Komando pertama ialah komando Brigade II Sumatera dan kedua Komando Territorial. Brigade II akan merupakan brigade mobil (tempur / bergerak), terdiri dari staf brigade dan kesatuan-kesatuannya akan diambil dari Resimen I-V Divisi Banteng. Brigade ini berbentuk batalyon-batalyon. Sementara, pasukan serta bagian-bagian dan senjata bantuan lainnya yang tidak termasuk dalam Brigade II akan dimasukkan ke dalam Komando Teritorial.
.
Sumber:
- Daud Silalahi dkk dalam "Sejarah Perjuangan Kemerdekaan R.I. di Minangkabau/Riau, 1945-1950" (1991) hlm 701
- Mestika Zed dan Hasril Chaniago dalam "Ahmad Husein: Perlawanan Seorang Pejuang" (2001) hlm 99
5 Oktober 1949
Pasukan Pejuang Bersiap Masuk ke Bukittinggi
.
Sumbar - Pasukan-pasukan pejuang yang bergerilya setelah Agresi Militer II Belanda bersiap masuk Bukittinggi, yang sempat jadi ibu kota PDRI. Menjelang 5 Oktober 1959 itu, diterima berita-berita mengenai perundingan Belanda-Indonesia mencapai babak terakhir. Rencana pengunduran diri pasukan-pasukan Belanda dari daerah yang diduduki segera akan terealisasi.
.
Sumber: Umar Said Noor dalam "Peran Stasiun Radio PHB AURI Selama Perang Kemerdekaan RI II tahun 1948/1949" (1999) hlm 221