Cabai Merah di Pessel Tembus Rp40 ribu per Kilo, Ini Kata Petani

Cabai Merah di Pessel Tembus Rp40 ribu per Kilo, Ini Kata Petani

Pedagang Cabai di Pasar Raya Padang (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Harga Cabai merah terus merangkak naik dan menembus angka Rp 40 ribu per kilogram di Pesisir Selatan. Kenaikan harga cabai merah dipicu oleh minimnya stok dari petani. Naiknya harga cabai merah di Kabupaten Pesisir Selatan itu memunculkan kembali kegairahan petani cabai di daerah itu.

Salah satu petani cabai di Nagari Lakitan Tengah Jafrimal(46) mengakui bahwa dua pekan lalu, dia sempat patah semangat karena anjloknya harga cabai merah hingga mencapai angka Rp10 ribu, bahkan menembus angka Rp8 ribu per kilogram. Jangankan mendatangkan keuntungan, modal saja tidak kembali.

"Karena penjualan saya kepada pedagang pengecer sempat menembus harga terendah Rp 8 ribu per kilogram, sehingga membuat saya dan istri saya sempat patah semangat. Sebab jangankan untuk pulang modal, upah harian untuk memanen cabai saja tidak kembali. Karena tidak ada pilihan lain, sehingga saya tetap bertahan dengan cara tetap merawat tanaman cabai ini," katanya, Selasa (6/10/2020).

Dengan terus naiknya harga cabai semenjak dua pekan terakhir, katanya, membuat semangat para petani cabai di daerah Pesisir Selatan kembali muncul untuk merawat tanaman cabai.

"Gairah saya bersama petani cabai lainnya di nagari ini kembali muncul untuk merawat tanaman cabai ketika harga mulai berangsur naik dari hari ke hari sejak dua pekan terakhir. Awalnya harga naik Rp 12 ribu, kemudian Rp 15 ribu, dan naik lagi Rp 25 ribu, sekarang telah mencapai Rp 40 ribu. Dengan jumlah sekali panen 50 kilogram, sehingga saya bisa mengantongi uang Rp 2 juta. Panen ini saya lakukan dua kali dalam satu minggu hingga mencapai puncaknya selama tiga bulan dari panen awal," jelasnya.

Begitu pula dengan Janawir (45), Petani cabai lainnya di Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang mengatakan, sempat anjloknya harga cabai beberapa bulan terakhir menyebabkan banyak petani yang beralih pada komoditi lain. Jika itu terus terjadi, maka akan berdampak terhadap keterbatan pasokan cabai lokal, dimana stok cabai di daerah itu tergantung pengiriman cabai dari luar daerah.

"Berdasarkan pengalaman sebelumnya, saya optimis harga cabai ini akan masih terus merangkak naik dari sekarang. Sebab di saat harga cabai anjlok sejak beberapa bulan terakhir, banyak petani yang beralih pada komoditi lain. Ini tentu akan berdampak terhadap keterbatasan pasokan cabai lokal, dan akhirnya bergantung dari cabai kiriman luar daerah," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa naiknya harga cabai di daerah itu juga dipengaruhi oleh semakin meningkatnya permintaan konsumen. Meningkatnya angka permintaan konsumen ini dipicu oleh kembali normalnya aktivitas masyarakat di masa pandemi covid-19.

"Karena aktivitas masyarakat mulai terlihat walau masih dalam pandemi covid-19, sehingga permintaan cabai merah sudah semakin tinggi. Saya katakan demikian, sebab masyarakat sekarang sudah ada yang melangsungkan kenduri, tentunya dengan tetap menerapkan protokol covid-19," ujarnya.

Dikatakan juga bahwa di kecamatan itu sekarang, terlihat hampir semua rumah makan telah kembali buka untuk melayani pembeli.

"Kondisi itu jelas membuat kebutuhan terhadap cabai semakin meningkat pula. Karena pasokan terbatas dari petani, membuat harga menjadi melambung pula tapi masih dikisaran Rp 40 ribu per kilogram," jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhortbun) Pessel Nuzirwan berusaha menekan lonjakan harga cabai agar tidak mencapai angka Rp 100 ribu di daerah Pesisir Selatan. Ia mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan menanam cabai merah dengan memanfaatkan lahan sekitar atau polybag. Diharapkan dengan gerakan itu dapat menjadi solusi menekan harga cabai merah yang kian melambung.

"Agar kekhwatiran melambungnya harga tidak semakin tinggi bahkan hingga mencapai di atas Rp 100 ribu per kilogram sebagaimana terjadi tahun lalu, maka kepada masyarakat saya mengajak untuk kembali melakukan gerakan bertanam cabe merah dengan memanfaatkan lahan sekitarnya ataupun dalam polybag," katanya.

Nurziwan juga berharap harga cabe merah di kisaran Rp 40 ribu per kilogram tetap bertahan, menurutnya, harga cabai yang berada di angka Rp 40 ribu saat ini sudah termasuk normal dan cukup terjangkau, baik itu untuk kesejahteraan petani dan juga untuk masyarakat sebagai konsumen.

"Jika sekarang masih di kisaran Rp 40 ribu per kilogram, tidak tertutup kemungkinan jika masyarakat bergantung dari pasokan luar daerah akan bisa semakin meningkat lagi. Kita berharap harga di kisaran ini bisa tetap bertahan, sebab bila turun lagi bisa membuat petani kembali lesu. Menurut saya harga Rp 40 ribu per kilogram ini cukup terjangkau dan berada pada angka normal," jelasnya. (Yesi/ABW)

Baca Juga

Jalan Baru Pesisir Selatan-Solok Persingkat Waktu Tempuh Jadi Hanya 1,5 Jam
Jalan Baru Pesisir Selatan-Solok Persingkat Waktu Tempuh Jadi Hanya 1,5 Jam
Langgam.id - Meningkatnya jumlah penderita DBD di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang membuat warga cemas.
Antisipasi DBD, Puskesmas Tanjung Makmur Lakukan Fogging di Kecamatan Silaut
Bendungan Irigasi Koto Kandis di Pesisir Selatan Mulai Diperbaiki
Bendungan Irigasi Koto Kandis di Pesisir Selatan Mulai Diperbaiki
Harga Cabai Merah Anjlok Tajam di Minggu Kedua September 2024
Harga Cabai Merah Anjlok Tajam di Minggu Kedua September 2024
Ketua KPU Pesisir Selatan, Aswandi mengungkapkan bahwa hanya dua pasangan bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Pessel
KPU Pessel: Hanya 2 Paslon Bupati dan Wabup yang Konfirmasi Mendaftar di Pilkada 2024
Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Lakukan RCA PIN Polio
Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Lakukan RCA PIN Polio