Langgam.id - Psikolog Muhammad Chalid mengatakan, pasien positif Covid-19 perlu mendapat dukungan dengan mendapatkan informasi positif. Hal itu berguna untuk meningkatkan imunitas tubuhnya. Dukungan dari keluarga dan lingkungan, menurutnya, perlu terus disampaikan. Bahwa, setiap penyakit ada obatnya, setiap pandemi ada akhirnya.
"Memang banyak sekali pasien yang imunitas dan mentalnya turun setelah mengetahui dirinya positif Covid-19. Seharusnya mereka diberi penguatan dengan menceritakan hal-hal positif seperti banyak pasien positif Covid-19 yang sembuh," katanya.
Muhammad Chalid menyampaikan hal tersebut dalam talkshow bertema "Tetap Aman dan Imun di Tengah Pandemi Covid-19" di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Jumat (2/10/2020) siang.
Dukungan psikologis dari keluarga, lanjut Chalid, dibutuhkan untuk menjaga imunitas tubuh. Keluarga bisa menguatkan mental dengan mengirimkan doa atau informasi-informasi positif.
Baca Juga: Perawatan Pasien Covid-19 Dibiayai Pemerintah, Berikut 12 Pelayanan yang Digratiskan
Terkait menjaga pikiran tetap positif Chalid mengatakan masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa Covid-19 ini terjadi di seluruh dunia dan semua penyakit itu pasti ada obatnya. "Setelah lebih enam bulan otomatis kita sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan pandemi ini. Kita harus berpikiran positif bahwa setiap penyakit ada obatnya dan setiap pandemi ada akhirnya," ujar Chalid, sebagaimana dirilis situs resmi Satgas Covid-19.
Sekretaris Tim Mitigasi Dokter dalam Pandemi Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Ekasakti Ochtohariyanto, MPdKed mengatakan imunitas tubuh itu sudah ada di dalam tubuh kita. Tanpa konsumsi vitamin pun sudah bagus.
Konsumsi makanan sehat, olahraga tiga kali dalam seminggu minimal 30 menit per hari, dan berpikiran positif bisa meningkatkan imunitas.
Kepala Puskesmas Cempaka Baru Kemayoran Jakarta itu mengingatkan kurangi konsumsi gula dan protein. "Pandemi masih panjang. Kita perlu maksimalkan kondisi tubuh kita. Kalau tidak menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan kemungkinan besar kita bisa masuk ke rumah sakit," jelas dr. Eka.
Ia menjelaskan pasien dengan pengorbit yang memiliki penyakit penyerta harus ekstra hati-hati. Terutama yang memiliki riwayat penyakit gula sehingga perlu melakukan olahraga teratur dengan intensitas ringan.
"Pada dasarnya orang dengan pengorbit yang kondisi biasa bisa jadi lebih berat dan yang tidak punya pengorbit juga bisa saja meninggal," ungkap dr. Eka yang masih melihat ada masyarakat yang lalai memakai masker padahal memakai masker itu sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19. (*/SS)