Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) akhirnya turun tangan mengatasi kerusakan jembatan di Jorong Lombok, Ujung Gading, Pasaman Barat. Pemprov memberikan bantuan Rp150 juta untuk perbaikan jembaran itu.
"Jembatan ini akan dibangun dengan dana BTT (Dana tak terduga) dari Kabupaten Pasaman Barat. Kami juga membantu dari provinsi sebesar Rp. 150 Juta. Tujuan bantuan ini bukan untuk dibagikan kepada masyarakat, ini untuk fisik perbaikan jembatan ini," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dalam keterangan tertulis, Jumat (18/9/2020).
Nasrul Abit sempat meninjau langsung kondisi di daerah itu. Dia mampir ke Ujung Gading saat mengirimkan bantuan penanganan covid-19 di Pasaman Barat menggunakan helikopter Chinook.
"Kami mewakili Bapak Gubernur turut berduka cita, turut sedih dengan apa yang dialami oleh masyarakat Ujung Gading ini. Untuk itu kami datang kesini melihat kondisi lapangan, bagaimana kondisi yang sebenarnya," ucapnya.
Dia juga memberikan bantuan kepada keluarga yang terdampak bajir di wilayah itu beberapa waktu lalu. Bantuan itu diberikan pada 100 kepala keluarga yang terdampak musibah banjir.
"Awalnya kami dapat informasi KK yang terbenam 40, kemarin katanya menjadi 100. Jadi insyaallah nanti ada bantuan sedikit dari kami sebanyak 100 KK," kata dia.
Baca juga: Jembatan Rusak, Pelajar di Pasaman Barat Nekat Jalan Kaki Seberangi Sungai
Sebelumnya diberitakan, pelajar dan masyarakat di Jorong Lombok, Ujung Gading, meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat segera menuntaskan pembangunan jembatan darurat. Jembatan gantung penghubung antar kampung di daerah tersebut rusak diterjang banjir pada awal September 2020.
Akibat kerusakan jembatan, pelajar dan masyarakat di daerah itu menyeberangi dengan cara menyingsingkan baju dan membuka sepatu. Meski terbilang berbahaya mereka mengaku terpaksa. Sementara saat curah hujan tinggi mereka tidak bisa lagi melintas karena terlalu berbahaya.
Salah seorang pelajar Windi, yang sudah beberapa hari belakangan ini menyeberang Sungai Batang Bayang tersebut berharap jembatan darurat segera dibangun. Sebab, Ia bersama puluhan pelajar lainnya harus berangkat dan pulang sekolah melewati jembatan itu. Saat debit air sungai meningkat mereka terpaksa memutar jauh, bahkan memilih meliburkan diri.
“Kemarin sudah ada alat berat yang bekerja dan jembatan lama sudah dibongkar, semoga segera dibangun jembatan darurat,” ujarnya. (ABW)