Langgam.id - Faldo Maldini akhirnya harus ikhlas tak bisa maju di pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) Sumatra Barat 2020. Meski sempat dapat angin segar dari PKB dan ikut bersaing di koalisi poros baru, Ketua DPW PSI Sumbar itu gagal melaju untuk mendaftar ke KPU.
Faldo mengatakan usaha terbaik sudah dia lakukan bersama para relawan. Menurutnya, perjalanan menuju pilgub Sumbar ini adalah perjalanan politik terjauh yang dia lalui bersama PSI.
"Ini adalah sebuah perjalanan politik terjauh yang pernah kami lalui. Hingga menit akhir, kami tetap berjalan," kata Faldo kepada langgam.id, Senin (7/9/2020).
Baca juga: Daftar 49 Pasangan Calon untuk Pilkada di Sumbar yang Telah Mendaftar ke KPU
Faldo menepis anggapan bahwa PSI sulit diterima oleh masyarakat Sumbar. Dia mengklaim berdasarkan sejumlah hasil survei, masyarakat Sumbar menerima gagasan yang dia tawarkan bersama PSI.
"Menurut laporan dari kawan-kawan lembaga survey yang kredibel, publik menerima apa yang kami tawarkan. Elektabilitas kami dalam beberapa bulan bekerja bersama ribuan relawan cukup mampu mengimbangi, bahkan melewati beberapa tokoh yang sudah pernah menjadi pejabat. Sumatera Barat percaya pada karakter dan gagasan," kata dia.
"Hasil kerja kita tidak mengecewakan, namun kesempatan saja yang belum diberikan." imbuhnya.
Mantan Wasekjen PAN itu juga menyatakan akan tetap ambil bagian dalam perpolitikan Sumbar. Dia berharap, pasangan yang terpilih nanti tak mengecewakan masyarakat Sumbar.
"Perjalanan ini harus tetap berlanjut. Kami selalu mohon bekerjasama. Kemudian, selamat berkontestasi untuk semua kandidat. Jangan pernah sakiti hati masyarakat Sumatera Barat," ucap dia.
Seperti diketahui, Faldo sebelumnya mendeklarasikan maju di Pilgub Sumbar bersama politisi PKB, Febby Dt Rajo Bangso. Pasangan itu juga sempat mendaftar ke koalisi poros baru yang digagas Golkar, Nasdem dan PKB.
Perebutan tiket poros baru itu akhirnya dimenangkan Fakhrizal-Genius Umar. Mereka akan bertarung di Pilgub Sumbar menghadapai tiga pasangan lain yakni Nasrul Abit-Indra Catri, Mahyeldi-Audy Joinaldy dan Mulyadi Ali Mukhni. (Irwanda/ABW)
