Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno menanggapi surat terbuka yang dilayangkan dokter spesialis jantung yang bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, M Fadhil, Minggu (30/8/2020).
"Surat terbuka itu saya baca dan sudah dikerjakan semua sebelum ada surat itu.
PSBB sudah kita kerjakan mau buka lagi itu keputusan pusat, bukan saya," katanya di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (31/8/2020).
Baca juga: Surat Terbuka Dokter Jantung untuk Gubernur Sumbar: Tenaga Medis Mulai Tumbang
Menanggapi tenaga kesehatan yang mulai bertumbangan, Irwan menyebut yang justru menjadi persoalan adalah tenaga kesehatan tidak ikut mematuhi protokol kesehatan.
"Pesan saya ikuti protokol kesehatan. Makanya saya akan buat peraturan daerah (Perda). Pergub sudah cukup, sudah kita sosialisasikan ke masyarakat, tidak efektif, besok pakai Perda," ujarnya.
Dia mengatakan, Pemprov telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk rumah sakit di Sumbar. "Sudah kita bayar, kita belikan. Coba tanya rumah sakit APD level 3 dari mana?," katanya.
"Dokter yang layani pasien tidak pakai APD gimana, apakah salah gubernur? Dokter spesialis ikut pengajian tidak pakai masker, terpapar apa salah gubernur?. Kita sangat prihatin, coba sama-sama kita menjaga," sambungnya.
Irwan juga menanggapi soal permintaan penutupan rumah makan. Menurutnya, sebagian bupati dan wali kota sudah menyurati pihak rumah makan. "Gubernur tidak punya restoran, Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya buat bupati dan wali kota," katanya.
Ia menjelaskan, semua tidak bisa dipantau orang per orang sehingga perlu diadakan Perda. "Capek saya mengajak, ayo pakai masker, di depan kita makai di belakang tidak. Perda mudah-mudahan bisa mengurangi, ada denda dan kurungan, biar terbentuk kebiasaan baru," katanya.
Menurut Irwan, gubernur bisa disalahkan jika testing, tracking dan tempat isolasi karantina kurang, serta rumah sakit penuh. "Masyarakat tidak pakai masker ada Pergub, satpol PP udah jalan. Mari suruh semua pakai masker," tuturnya.
Sebelumnya, dokter spesialis jantung yang praktek di RSUP M Djamil Padang, M Fadhil, melayangkan surat terbuka untuk Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno. Surat tersebut diawali dengan kata 'Benteng terakhir hampir kolaps, kita hampir kalah'.
Fadhil menceritakan, kondisi Bagian Jantung di RSUP dr. M. Djamil Padang saat ini sudah merah dan darurat. Bila dibiarkan maka pasien yg serangan jantung pun takkan bisa tertolong lagi.
Ia memohon agar Gubernur melakukan antisipasi yang kongkret, seperti pemberlakuan ulang PSBB, tutup semua gerai makanan yang bersifat makan ditempat (dine in), tracing dan testing ditingkatkan, dan stop menyebar data pribadi. "Bila ini dibiarkan, bukan tidak mungkin Padang akan berubah menjadi seperti Surabaya. Surat tersebut saya bikin pagi tadi," katanya, Minggu (30/8/2020). (Rahmadi/ICA)