Final Desra-Adli, Duet Golkar-PKS di Pilkada Kabupaten Solok

Calon bupati Solok Desra Ediwan Anantanur menerima SK maju Pilkada dari Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Sumatra I, Idris Laena. (Foto: Istimewa)

Calon bupati Solok Desra Ediwan Anantanur menerima SK maju Pilkada dari Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Sumatra I, Idris Laena. (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Jalan panjang Desra Ediwan Anantanur menjemput 'tiket' maju di Pilkada Kabupaten Solok 2020 akhirnya berujung baik.

Wakil Bupati Solok periode 2005-2015 itu resmi mengantongi surat keputusan (SK) dari Partai Golkar sebagai calon bupati Solok berpasangan dengan Doktor Adli.

Baca juga: PKS Pastikan Usung Kader di Pilkada Solok, Nosa Ekananda: Keputusan Pekan Depan

Keputusan itu diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Sumatra I, Idris Laena di Jakarta, Senin (31/8/2020).

"Alhamdulillah. Semoga ini langkah terbaik bagi kami untuk memajukan Kabupaten Solok," katanya kepada langgam.id, Senin (31/8/2020).

Desra mengakui cukup kelelahan melewati dinamika politik jelang Pilkada 2020. Apalagi, dia sudah dua 'bercera' dengan pasangan bakal calon bupati. Pertama dengan Sabrana dari Partai Gerindra, dan terakhir berpisah dengan Agus Syahdeman dari Partai Demokrat.

Dia berkeyakinan bisa memenangkan Pilkada kali ini. Apalagi dengan kombinasi wilayah berbeda. Desra berasal dari Kabupaten Solok bagian Selatan, sedangkan Adli di bagian Tengah.

"Deklarasi kemungkinan saat pendaftaran ke KPU saja. Kami akan berusaha meyakinkan hati masyarakat untuk mempercayakaan kami sebagai pemimpin ke depan. Kami siap bertarung," katanya.

Kabar itu juga disambut baik oleh Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Solok, Nosa Ekananda. Menurutnya, perjuangan Desra patut diapresiasi karena sudah berbulan berjuang mendapatkan 'tiket' untuk Pilkada.

"Selamat Pak Desra, berpasangan dengan Pak Adli. Semoga duet Golkar-PKS bisa memenangkan hati masyarakat dan memberikan perubahan untuk Kabupaten Solok," tuturnya.

Menurut Nosa, koalisi Golkar-PKS dipastikan sudah bisa mengusung kandidat di Pilkada. Sebab, masing-masing partai ini memiliki 4 kursi di DPRD Kabupaten Solok.

"Kami tetap terbuka menerima jika ada partai lain yang ingin bergabung," katanya. (ICA)

Baca Juga

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang oleh Tim BKSDA Sumbar d
Sempat Buat Warga Khawatir, Akhirnya Harimau Sumatra Masuk Perangkap di Solok
Jumlah korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, bertambah.Berdasarkan data dari Basarnas Padang
Update Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: Total 25 Orang, Meninggal 12
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok Ralat Data Korban Longsor Tambang Emas Ilegal: Total 22 Orang, Meninggal 11
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Bencana tanah longsor melanda bekas galian tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,
Kronologi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dan 25 orang lainnya masih tertimbun di lokasi tambang emas di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti,
Tambang Emas Ilegal di Solok Ternyata Sudah Beberapa Kali Dirazia Polisi