Ahli Epidemiologi: Lonjakan Covid-19 di Sumbar Karena Edukasi PSBB Gagal

Ahli Epidemiologi: Lonjakan Covid-19 di Sumbar Karena Edukasi PSBB Gagal

Defriman Djafri (kanan) (Foto: unand.ac.id)

Langgam.id - Kasus covid-19 di Sumatra Barat mengalamai kenaikan yang siknifikan dalam beberapa pekan belakangan. Kini kasus positif di Sumbar mendekati angka 1.500 kasus.

Epidemiolog Universitas Andalas, Defriman Djafri, menilai lonjakan kasus itu salah satunya disebabkan kegagalan mengambil pembelajaran dari pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Padahal, menurut Defriman PSBB yang pernah diterapkan bisa menekan penyebaran covid-19.

"Terlepas dari beragam dampak dari keputusan pemberlakuan PSBB, PSBB sangat efektif dalam menekan angka penularan. Lonjakan kasus saat ini, tidak terlepas kita gagal menjadikan PSBB dalam proses medidik untuk mempersiapkan new habit atau kebiasan baru," kata Epidemiolog dalam keterangan tertulis.

Defriman menilai laju angka kematian di Sumbar juga meningkat dalam dua pekan terakhir. Hal itu menurutnya juga harus jadi perharian.

"Laju angka kematian 15 hari terakhir terjadi 19 kematian selama 2 minggu ini dilaporkan, laju IFR sangat cepat dibandingkan masa sebelum PSBB, peningkatan sangat signifikan ke depan," ucapnya.

Baca juga: Covid-19 Melonjak, Pemprov Sumbar Rencanakan WFH untuk ASN Pekan Depan

Dia menyarankan agar sense of emergency pemerintah dan masyarakat dibangun lagi saat ini. Selain itu, analisis penularan juga perlu dipertajam untuk memastikan transmisi lokal dapat dikendalikan.

"Ini harus bisa digambarkan, memastikan transmisi lokal benar-benar dapat dikendalikan. Pengalaman sebelumnya, informasi detail dari pasien dan tenaga surveilens dilapangan sangat berbeda. Ini akan mengoreksi gambaran jalur transmisi," kata dia.

"Perlu penguatan tenaga dan tentu juga dan dana. Perhatian ini diharapkan juga harus sejalan dan sama proporsi dalam memberikan edukasi dan promosi kesehatan ke masyarakat. Seharusnya, ini juga menjadi andalan Provinsi Sumbar ke depan, supaya masyarakat benar-benar siap secara meyeluruh menggunakan pedekatan kultural dan keagamaan," imbuhnya.

Beradasarkan data terbaru per 28 Agustus 2020 pukul 17.00 WIB, terjadi penambahan kasus positif covid-19 di Sumbar sebanyak 26 kasus. Penambahan kasus itu berasal dari delapan kota dan kabupaten.

"Total sampai hari ini telah 1.889 orang Warga Sumbar terinfeksi covid-19. Terjadi penambahan 26 orang warga sumbar positif terinfeksi covid-19," ucap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal. (AE/ABW).

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah
Menteri BUMN Erick Thohir telah menyetujui pengalihan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengembangan RSUP M Djamil Kota Padang.
Flyover Sitinjau Lauik Segera Dibangun, Andre: Pemenang Lelang Diumumkan 7 Oktober 2024