Langgam.id - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah berharap Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno memberikan dukungan terhadap pencalonan Nasrul Abit-Indra Catri dalam pemilihan gubernur 2020.
Harapan itu disampaikan seiring dengan partainya yang juga telah mendeklarasikan dukungan kepada Nasrul Abit-Indra Catri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Nasrul Abit dinilai layak untuk melanjutkan pemerintahan Sumbar ke depan.
"Seharusnya setelah Pak Irwan berhenti, Pak NA yang melanjutkan, paling tidak mitigasi dari persoalan selama ini bisa diteruskan, kalau orang lain spekulasinya tinggi nanti," katanya saat berkunjung ke Padang, Sabtu (22/8/2020).
Baca juga: Partai Gelora Deklarasi Dukung Nasrul Abit-Indra Catri di Pilgub Sumbar
Fahri menilai Irwan Prayitno sulit menyatakan pendapat pribadi karena Partai PKS adalah partai yang tidak memberi ruang kadernya memiliki pendapat pribadi. Hal itu adalah kelemahan Partai PKS sehingga Irwan Prayitno terpaksa berbeda pendapat dengannya.
"Sebenarnya Irwan itu adalah sahabat saya yang tidak pernah ada pertengkaran dengan dia, saya baik dengan dia, tapi di PKS itu orang tidak ada pendapat pribadi sehingga orang seperti Irwan terpaksa berbeda dengan saya," ujarnya.
Mantan kader PKS itu menceritakan bahwa dirinya pernah mengkritik PKS saat Pilkada Jawa Barat lalu. Seharusnya waktu itu PKS dukung Dedi Mizwar sebagai calon gubernur, karena sudah lama Dedi mendukung Ahmad Heryawan saat itu.
Apalagi Ahmad Heryawan pada periode ke dua nya tidak kuat karena tidak populer, lalu didukung oleh Dedi Mizwar, sehingga bisa menang. Namun PKS tidak memberikan dukungannya kepada Dedi Mizwar setelah Ahmad Heryawan selesai.
"Oleh karena itu saya meminta Pak Irwan dukung Pak NA juga, Pak NA ini kan wakilnya yang dia sudah tahu perjalanannya, itu juga harapan saya, mudah-mudahan Pak Irwan bisa lebih netral disini," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pernah menyampaikan sikapnya soal Pilgub. Ia saat itu menghadiri deklarasi Mahyeldi-Audy Joinaldi karena terikat sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Istrinya juga merupakan anggota DPR RI dari PKS.
"Saya ini kader PKS, istri saya juga kader PKS, secara struktural partai tentu terikat, siapapun yang terikat dengan partai pasti pilihannya terikat dengan partai," katanya, Minggu (8/8/2020).
Namun sebagai Gubernur Sumbar, dirinya harus memberikan semuanya peluang untuk tampil dan berkompetisi dengan sehat. Dirinya juga tidak boleh jadi tim sukses, namun bisa saja kampanye jika sudah izin kepada Menteri Dalam Negeri. (Rahmadi/ABW)