Langgam.id - Di pinggiran Danau Singkarak, persisnya Nagari Batu Taba, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, semangat gotong royong memanen padi masih lestari.
Baronde namanya. Jika didefenisikan adalah memanen padi secara bergiliran dalam entitas kelompok (di lahan sawah masing-masing).
Tradisi baronde tak tercatat kapan dimulainya. Yang pasti merupakan kebiasaan bagi masyarakat dan ini juga menunjukkan kekompakan masyarakat saat melakukan aktifitas pertanian di satu hamparan yang luas.
Wali Nagari Batu Taba Destriyanto Bandaro Bungsu mengatakan saat ini masyarakat Nagari Batu Taba yang tergabung dalam Kelompok Tani Sawah Dalam melaksanakan panen raya mulai dari Ujung Rawang sampai Muaro.
"Ini patut disyukuri panen raya kali ini hasilnya baik, padi bagus semua dan terbebas dari gangguan hama, ini juga tidak terlepas dari perhatian pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian yang selalu memberikan perhatian untuk peningkatan hasil panen kita," ucapnya.
Disampaikan Destriyanto di saat kemajuan teknologi semakin pesat, namun bagi masyarakat di Nagari Batu Taba tradisi baronde masih tetap dipertahankan. Baronde atau bergantian secara bergotong-royong memanen padi di masing-masing lahan itu juga dapat menekan biaya panen dan keuntungan lebih banyak.
"Kegiatan baronde juga dapat mempererat hubungan silaturrahmi, selain itu karena hamparan sawah ini di tepi Danau Singkarak maka ke depan akan kita kembangkan menjadi lokasi objek wisata namun tidak dengan merobah keasliannya," tambah Destriyanto, yang juga penyuluh pertanian swadaya ini.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Batu Taba Basrizal Dt. Pangulu Basa mengatakan kalau pertanian bukan urusan masa lalu atau saat ini semata, namun urusan sepanjang waktu, peristiwa pandemi covid-19 menjadi pembelajaran dan kesadaran bahwa sektor pertanianlah yang menyelamatkan kehidupan.
Baca Juga: Gubernur Sumbar Minta Percepatan Tanam Padi, Targetkan Produksi 3 Juta Ton
"Sektor Pertanian mesti menjadi urusan utama di Tanah Datar, Batu Taba tidak bisa berdaulat kalau kebutuhan prosesi adatnya tidak bisa dipenuhi atau dicukupi oleh kenagarian Batu Taba, terkait lahan pertanian di Batu Taba kita punya cukup luas dan hasil pertanian seperti beras Nagari Batu Taba tergolong surplus," ucapnya.
Koordinator BPP Kecamatan Batipuh Selatan Virda Yufanto Rajab mengatakan hasil panen di Nagari Batu Taba saat ini jauh meningkat, hal itu juga berkat kekompakan petani yang sudah melakukan pola tanam padi serentak.
"Dengan pola pertanian tanam padi secara serentak, ini dapat menekan gangguan hama padi dan hasil padi juga jauh lebih meningkat, panen di hamparan seluas lebih kurang 80 ha ini hasil panen sudah di atas 7,5 ton per hektar, baru-baru ini uji coba dengan merobah pola memupuk dan dosis, hasil bahkan bisa mencapai 10 ton per hektar namun ini belum diterapkan secara keseluruhan," ucapnya.
Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma memberikan apresiasi dan berharap agar tradisi baronde itu tetap dijaga dan dilestarikan,
"Ini tradisi dari leluhur yang kita warisi dan harus dijaga, sekarang bagaimana kita dapat menyandingkan dengan kemajuan teknologi pertanian," ucapnya, sebagaimana dicuplik dari tanahdatar.go.id.
Ia juga menyebutkan visi misi daerah salah satunya fokus di bidang pertanian dan merupakan sektor unggulan dan tahun 2021 pemerintah daerah akan mengalokasikan anggaran untuk 500 ha lahan.
"Sektor pertanian saat ini menjadi perhatian, mayoritas masyarakat di Tanah Datar bergerak di bidang pertanian untuk itu ke depan pemerintah daerah akan berupaya memberi perhatian serius pada sektor pertanian ini,” tambahnya.
Terkait pengembangan objek wisata di Nagari Batu Taba, Zuldafri minta kegiatan baronde ini dapat digabungkan dengan pesona galundi sehingga akan lebih menarik dan aktifitas pertanian tradisional masyarakat akan tampak dan nuansanya akan lebih terasa. (Osh)